Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat
Panji Tilar No. 6 Mataram
Telp. : (0370) 632159
Faks. : (0370) 637503
Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat dirintis pembangunannya sejak 1976/1977. Pembangunan prasarana museum berlangsung hingga tahun anggaran 1980/1981. Kelembagaan museum ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 23 Januari 1982. Peresmiannya dilaksanakan pada 23 Januari 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef. Sejak diresmikan hingga tahun 2000, Museum Negeri Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Direktorat Jenderal Kebudayaan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 museum ini menjadi UPT Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Sampai dengan 2006 museum ini memiliki koleksi sebanyak 7.387 buah, berupa koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi, dan keramik.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.