Museum Le Mayeur
Alamat : Jalan Hang Tuah, Pantai Sanur, Denpasar 80227
Telp. : (0361) 286201 Fax : (0361) 222680
Museum Le Mayeur ini terletak di tepi pantai Sanur, berupa bangunan dengan arsitektur Bali yang menampung kurang lebih 88 buah lukisan yang dibagi menjadi lima jenis koleksi berdasarkan media yang dipakai, yaitu Bagor (22 lukisan), Hard Boeard (25 lukisan), Trilek (6 lukisan), Kertas (7 lukisan) dan Kanvas (28 lukisan). Sebagian besar tema lukisannya adalah wanita Bali dengan bertelanjang dada. Bahkan ada yang menyebut bahwa Le Mayeur adalah Gaugin-nya Indonesia.
Tidak semua lukisan yang dipamerkan merupakan hasil karya sang pelukis selama tinggal di Bali, beberapa bahkan merupakan lukisan impresionis Le Mayeur setelah melakukan perjalanan dari Eropa, Afrika, India, Italia dan Perancis sebelum tiba di Bali. Tengok saja beberapa diantara-nya “Canal of Gindecca”, “Early Morning in the Harbour of Marseille”, “Istambul (Turkey)”, “Jaipur, India”. Dua lukisan terakhir dibuat tahun 1929.
Museum yang dinamakan sesuai dengan nama pelukisnya Adrien Jean Le Mayeur de Merpres (1880-1958) adalah pria berkebangsaan Belgia yang konon juga merupakan keturunan keluarga bangsawan. Le Mayeur menginjakkan kaki di Bali pada tahun 1932 di usia-nya yang ke 52. Rencana awalnya adalah tinggal di Bali selama 8 bulan sekadar untuk menggali ide dan insipirasi dalam berkarya. Le Mayeur kemudian bertemu, jatuh cinta dan menetap di Bali bersama seorang gadis Bali belia kelahiran 3 Maret 1917 bernama Ni Pollok, penari Legong yang berasal dari Desa Kelandis yang kala itu masih berusia belasan tahun.
Pada tahun 1956 Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI, Bahder Djohan, berkunjung ke rumah Le Mayeur dan terkesan dengan lukisannya. Bahder Djohan mencetuskan gagasan untuk menjadikan rumah tinggal Le Mayeur sebagai museum.