Museum Widayat
Alamat : Jl. Lt. Tukiyat, Mungkit, Magelang
Museum Seni Rupa H. Widayat berdiri diatas areal tanah seluas ± 7.000 m2 terletak di jalur wisata di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, kira-kira 2 kilometer sebelum memasuki area Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Museum Haji Widayat terdiri atas 3 bangunan utama: Museum H. Widayat, Galeri Hj. Soewarni (d/h Galeri Widayat) dan Art Shop Hj. Soemini serta Area Taman yang dimanfaatkan untuk meletakkan karya seni, dibangun tahap demi tahap sesuai dengan perluasan area dan peruntukannya.
Museum Haji Widayat adalah wujud nyata dari sebuah impian, obsesi dan prestasi dari pelukis H. Widayat. Impian dan obsesinya untuk memelihara dan mengabadikan karya-karya pelukis muda, khususnya mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia/ASRI (Institut Seni Indonesia/ISI). Selama lebih dari 40 tahun, sebelum akhirnya terealisasi, memiliki museum merupakan cita-cita dan obsesi H. Widayat. Bukan saja sebagai tempat memamerkan karya-karya pribadinya maupun karya-karya pelukis dan perupa lain, tetapi sebagai seniman yang menjadi dosen Akademi Seni Rupa Indonesia, motivasi utamanya adalah menjadikan museum pribadinya sebagai tempat untuk belajar dan mengapresiasi karya seni.
Sepulang dari belajar di Jepang pada tahun 1962, usulan untuk membuat museum ini muncul dan disodorkan oleh kawan dekatnya, Fadjar Sidik. Ide mendirikan museum ini sebenarnya bermula dari keprihatinan Widayat, yang pada saat itu sudah Pensiun dari Staf Pengajar di Fakultas Seni Rupa (FSR) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, melihat koleksi karya-karya mahasiswa yang hanya bertumpuk di gudang, bahkan banyak yang hilang diambil orang. Peristiwa itulah yang mendorong munculnya usulan Fadjar Sidik yang lantas direalisasikannya setapak demi setapak. Museum H. Widayat kemudian dibangun tahun 1991 dan diresmikan pembukaannya pada tanggal 30 April 1994 oleh Prof. DR. Ing. Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Konsep H. Widayat akan museum pribadinya dituangkan dalam desain oleh arsitek Ir. H. Edji Sukedji.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.