Museum Asmat
Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII ), Jakarta Timur (13560 )
Telp. : (021) 8409307
Setelah Ibu Tien Soeharto mengunjungi Anjungan Irian Jaya pada pameran produksi Indonesia I tahun 1985 di Taman Mini Indonesia Indah, Beliau langsung mengagas adanya tempat pameran hasil kerajinan dan karya seni Asmat secara khusus dan memadai. Atas dasar itulah Museum Asmat mulai dibangun di areal taman Bunga Keong Mas seluas 6.500 meter persegi.
Museum berbentuk bangunan tradisional Irian Jaya yaitu Kariwari. Tiga bangunan yang menjulang dengan ketinggian 25 meter, atap berbentuk kerucut dan diberi ragam hias Asmat, menandai bahwa bangunan itu bersifat nasional yang mewakili masyarakat Irian Jaya. Dalam bangunan Kariwari ini juga diberikan sentuhan Asmat misalnya dengan menambahkan ornamen-ornamen tradisional Asmat pada bagian luar Kariwari.
Ketiga bangunan utama digunakan untuk ruang pameran tetap koleksi museum, sedangkan dua bangunan penghubung sebagian dimanfaatkan untuk ruang pameran tetap dan sebagian lagi untuk ruang administrasi, serta ruang pimpinan museum.
Tema pameran bangunan pertama berupa Manusia dan Lingkungannya, memamerkan bermacam pakaian adat dan perhiasan, diorama mata pencaharian hidup (menokok sagu), perahu arwah kendaraan roh nenek moyang (wuramon), patung nenek moyang (mbis pole), dan berbagai hiasan perlambang yang menceritakan gejala kehidupan.
Pameran pada bangunan kedua bertema Manusia dan Kebudayaannya, memamerkan peralatan untuk membuat sagu, peralatan berburu, senjata, benda budaya dan upacara, perkusi (tifa), alat musik tiup dari bambu (fu), dan kapak batu (si).
Tema pameran pada bangunan ketiga adalah Manusia dan Hasil Kreatifitasnya, memamerkan seni kontemporer yang merupakan hasil pengembangan pola-pola rancangan seni tradisional. Benda-benda yang dipamerkan berupa hasil seni modern orang Asmat yang mengacu pada permintaan pasar tetapi masih berpijak pada pola rancangan tradisional.