Memuliakan Ke-Indonesiaan Kita
Salam Bhinneka Tunggal Ika
Bila terbitan berkala ini tiba akhirnya di tangan anda. pembaca budiman, semata adalah upaya kami berbagi informasi dan kegembiraan atas capaian permuseuman di Indonesia. Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.
Sebagaimana program-program lain yang diamanatkan Musyawarah Nasional (Munas) kepada pengurus AMI Pusat, semisal: konsolidasi organisasi, dialog dan pameran kebudayaan, pertemuan antar tokoh serta pakar, dan lain-lain; terbitan ini juga situs AMI Pusat serta media komunikasi lainnya, memiliki peran yang strategis – media komunikasi keluarga besar permuseuman di Tanah Air juga sarana sosialisasi capaian serta keberadaan museum kepada masyarakat se-Indonesia.
Tinjauan utama dalam kesempatan ini adalah disahkannya Undang Undang Pemajuan Kebudayaan yang RUU-nya diajukan pemerintah sejak 1982, tiga puluh lima tahun yang lalu, mengandung tiga materi utama yakni soal Kelembagaan, Pemaknaan, dan Sanksi. Tentu saja yang menjadi pokok dasar adalah bagaimana mengimplementasikan Undang Undang tersebut ke dalam aksi nyata, terangkum di dalamnya upaya pemberdayaan masyarakat seni dan masyarakat luas. Tujuan pemberdayaan itu adalah agar tercipta suatu kondisi sosial yang selaras dengan upaya membangun nation and character building, sebagaimana yang juga diperjuangkan oleh keluarga besar permuseuman di Indonesia.
Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2014 hingga awal 2017 telah dilaksanakan aneka agenda dan program yang mencerminkan apresiasi semua pihak, termasuk pengharapan dari keluarga besar Asosiasi Museum Indonesia. Menindaklanjuti amanat Musyawarah Nasional III AMI di Tanjung Pinang tanggal 24 Mei 2014, kami pengurus AMI Pusat, mengedepankan konsolidasi organisasi; mendorong terbentuknya AMIDA - AMIDA baru yang terealisasikan di berbagai wilayah di Indonesia.
Sebelum Munas III AMI di Tanjung Pinang, kita memiliki 7 AMIDA yang kini mengalami peningkatan hingga 18 AMIDA yang boleh dikata mencerminkan ke-Indonesiaan kita; dari Aceh hingga Papua, antara lain AMIDA Nanggroe Aceh Darussalam, AMIDA Sumatera Utara, AMIDA Sumatera Barat, AMIDA Riau dan Kepulauan Riau, AMIDA Sumatera Bagian Selatan (Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung), AMIDA Kalimantan, AMIDA Banten, AMIDA Jawa Barat, AMIDA DKI Jakarta – Paramita Jaya, AMIDA Jawa Tengah, AMIDA DI Yogyakarta – Barahmus, AMIDA Jawa Timur, AMIDA Sulawesi, AMIDA Bali, AMIDA Nusa Tenggara (Meliputi NTB dan NTT), AMIDA Maluku (Meliputi Maluku dan Maluku Utara), AMIDA Papua dan Asosiasi Museum Indonesia Kawasan Khusus (AMIKA) Taman Mini Indonesia Indah.
Sejalan dengan itu, AMI Pusat menyelenggarakan penyegaran organisasi, mengarahkan program-program yang lebih terfokus, serta mengoptimalkan upaya sinegitas antar lembaga yang melibatkan stakeholder berikut pemerintah pusat maupun daerah guna melahirkan agenda-agenda aksi yang mentradisi, terarah, serta terpadu. Dengan demikian, karena bersifat berkelanjutan diharapkan tersemai gagasan-gagasan bernas, cerdas, dan visioner, yang pada giliran berikutnya menumbuhkan nilai-nilai luhur bagi pembentukan insan Indonesia yang berbudi dan bermartabat.
Kami mengucapkan terimakasih sekaligus penghormatan sedalam-dalamnya kepada para pinihsepuh AMI yang telah memberi sumbangsih gagasan perihal perkembangan dan pengembangan permuseuman. Selaras dengan itu pula, kita berupaya untuk terus menerus membangun sinergitas antara keluarga besar permuseuman di Indonesia, termasuk di antaranya Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan RI, khususnya Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Gubernur serta Bupati/ Walikota seluruh Indonesia, dan tak ketinggalan lembaga-lembaga dan komunitas yang peduli terhadap keberadaan permuseuman Nusantara.
Selaras semangat Pertemuan Nasional Museum 2017 yang direncanakan di Yogyakarta, "Museum Sebagai Sumber Belajar dan Pendidikan Karakter Bangsa", Mari Meluhurkan Kebudayaan dan Meluhurkan ke-Indonesiaan Kita Melalui Museum.
Putu Supadma Rudana
Ketua Umum
Asosiasi Museum Indonesia