Museum Nyamuk
Jalan Raya Pangandaran Km 3 Pangandaran
Kab. Ciamis 46396, Provinsi Jawa Barat.
Telp. : (0265) 639375
Berlatar belakang pemikiran bahwa penyakit menular dengan vektor nyamuk hingga kini masih menjadi beban berat bagi sebagian besar negara tropis termasuk Indonesia. Penyakit-penyakit menular melalui gigitan nyamuk seperti demam berdarah dengue, malaria, filariasis dan chikungunya masih endemis di banyak daerah di Indonesia dan merenggut ribuan jiwa setiap tahun. Karena itu, masyarakat Indonesia harus disadarkan akan keberadaan dan bahaya nyamuk.
Museum Nyamuk dibangun di atas tanah seluas 2.000 m2 dan dilengkapi fasilitas lainnya seperti Gedung Sinema (teater Nyamuk), ruang multimedia, dan ruang Cinderamata, yang pembangunannya selama 3 tahun dari tahun 2006-2008. Museum ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan pada tanggal 19 Agustus 2009. Diresmikannya Museum dan Theater Nyamuk diharapkan dapat menjadi ikon wisata ilmiah Litbangkes dan dapat mempermudah akses hasil Litbangkes agar penelitian yang dilakukan selama ini berhasil dan berdaya guna.
Museum ini memiliki sekitar 80 koleksi nyamuk vektor penyebar penyakit asal dari Indonesia. Koleksi museum dibagi dalam 6 genera, yaitu: Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres dan Toxor. Masing-masing genus terdiri dari spesimen, stadium telur, larva, pupa dan nyamuk selain itu juga dilengkapi koleksi tanaman pengusir nyamuk dan tanaman obat untuk gejala penyakit yang dibawa nyamuk