Museum Daerah Kabupaten Subang
Kepala Museum : Dr H Undang Abdul Syukur, MM. Pd
Alamat : Gedung Wisma Karya Jl. Ade Irma Suryani no. 2 Subang
Telp : 081317830218
Email : -
Museum Daerah Kabupaten Subang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang melalui Disbudpar-pora dan UPTD Museum Kabupaten Subang. Diresmikan pada 14 Maret 2003 oleh Drs. H. Rohimat selaku Bupati Subang periode 1998-2003. Koleksi utama dari museum ini yakni Patung P.W Hofland yang dibuat dari bahan perunggu dengan jumlah koleksi berjumlah 211 buah.
Museum ini dibangun sebagai upaya untuk melestarikan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan di Kabupaten Subang. Museum dipandang perlu sehubungan dengan banyaknya temuan berupa peninggalan kepurbakalaan, sejarah, dan nilai tradisional di Kabupaten Subang yang belum terawat.
Fasilitas :
Ruang Administrasi
Ruang Pameran
Lapangan Parkir
Toilet
Waktu operasional
Senin-Kamis : 08.00-15.00 WIB
Jumat : 08.00-16.00 WIB
Sabtu-Minggu : tutup
Biaya tiket masuk :
Gratis



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.