Museum Gedung Arca ( Museum Arkeologi )
Alamat : Jl. Tampaksiring, Blah Batu, Gianyar
Telp. : (0361) 942947 Fax. (0361) 942354
Museum Gedung Arca (Museum Arkeologi) merupakan museum lapangan (field archaeological museum) yang telah dibangun sejak tahun 1 960. Museum ini dalam pengelolaannya merupakan bagian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Bali Wilayah Kerja Provinsi Bali, NTB, dan NTT (BP3 Bali).
Sejarah pendirian museum bermula dari gagasan Prof. Dr. R. P. Soejono dan Drs. Soekarto K. Atmojo, mantan Kepala Dinas Purbakala Bali, untuk mendokumentasi dan memajang Benda Cagar Budaya (BCB) yang telah berhasil dilestarikan sejak berdirinya Jawatan Purbakala Tahun 1950.
Museum Gedung Arca dengan koleksi unggulan berupa benda cagar budaya dari masa prasejarah dan sejarah, yang seluruhnya berasal dari hasil pelestarian di wilayah Provinsi Bali. Museum ini secara resmi dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.