Museum Airlangga
Kepala Museum : Drs. Nur Muhyar
Alamat : Jalan Mastrip No. 1 Kota Kediri
Telp : (0354) 773157 Faks. : (0354) 773157
Seiring ditemukannya situs purbakala di Kota Kediri pada tahun 1982, untuk pertama kalinya didirikanlah Museum Tirtoyoso pada tahun 1986 yang terletak di Jalan A. Yani, Kota Kediri. Namun, karena sarana dan prasarana yang kurang memadai, maka didirikanlah Museum Airlangga pada tanggal 30 November 1991 berdasarkan RIK No. 2/ 1982, Objek pariwisata dikembangkan ke arah barat Sungai Brantas di kawasan Gunung Klotok dekat Goa Selomangleng di Dusun Boro, Desa Pojok, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan luas areal 6670 m2. Proses pemindahan Museum tersebut dilakukan sejak tanggal 20 November 1991 hingga 31 Desember 1991.
Museum yang dikelola oleh Pemerintah Kota Kediri ini, diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Drs. Soelarso pada tanggal 6 Februari 1992 dan menyimpan 118 koleksi arca batu serta benda-benda peninggalan purbakala lainnya dari zaman kejayaan Kerajaan Mataram Hindu. Koleksi utama museum di antaranya: Siva, Jambangan Batu, Siva Nandi, Yoni, Prasasti Batu, Brahma, Parvati, Makara, Ardhanari, dan sebagainya.
Fasilitas :
Ruang Pameran Tetap
Tempat Penitipan Barang (locker)
Komputer
Penunjukan Arah (signage)
Taman Bermain Anak-anak
Pos Jaga
Toilet
Parkir
Waktu Operasional :
- Hari Senin- Kamis : pukul 08.00-16.00 WIB
- Hari Jumat Libur
- Hari Sabtu : pukul 08.00-16.00 WIB
- Hari Minggu : pukul 07.00-16.00 WIB
Biaya Tiket Masuk :
- Dewasa : Rp 1.000,-
- Anak-anak : Rp 500,-



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.