Museum Balla Lompoa
Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 39, Gowa, Sulawesi Selatan
Telp. : (0411) 867775
Museum yang letaknya di tengah kota Sangguminasa, didirikan pada tanggal 11 Desember 1973 dan merupakan upaya pelestarian budaya bangsa. Balla Lompoa berarti rumah besar atau istana bagi raja-raja Gowa. Bangunan museum ini dibangun pada tahun 1936 pada masa Raja Gowa XXV. Museum Balla Lompoa menempati areal seluas 766 m2 dengan luas bangunan kayu 1144 m2.
Museum ini memiliki berbagai jenis koleksi seperti koleksi sejarah, etnografi, numismatik, dan heraldik. Koleksi histori terdiri dari seperangkat alat-alat kerajaan seperti: (1) Salokoa, yaitu mahkota yang terbuat dari bahan emas murni. Salokoa merupakan wujud kebesaran Raja Gowa yang dipakai pada upacara pelantikan/ penobatan raja, (2) Ponto janga-jangaya, yaitu sebuah gelang tangan dari bahan emas berbentuk naga yang melingkar dengan dua kepala yang mulutnya terbuka, juga merupakan tanda kebesaran Raja Gowa. Gelang ini digunakan pada upacara pelantikan/ penobatan Raja Gowa, (3) Kolara, yaitu rantai emas panjang seberat 270 gram, merupakan tanda kebesaran Raja yang bernama I Tani Samang (yang tidak ada namanya).



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.