Keluarga Besar AMI Mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2015
Keluarga Besar Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat mengucapkan selamat hari raya Natal dan Tahun Baru 2015. Secara khusus, Ketua Umum AMI, Putu Rudana berharap agar momentum ini dapat memberi arti bagi kebersamaan segenap insan permuseuman Indonesia maupun masyarakat umumnya.
Museum Berbagi - Asosiasi Museum Indonesia Berbagi dengan Anak-anak Yatim
Memaknai kemuliaan bulan suci Ramadhan, serta sejalan dengan upaya Asosiasi Museum Indonesia untuk terus berkontribusi kepada masyarakat, Sekretariat AMI yang dipimpin direktur eksekutif Waluyono beserta jajaran menyelenggarakan kegiatan sosial menyantuni anak yatim piatu. Kegiatan ini bertujuan pula untuk dapat saling berbagi inspirasi bersama anak-anak dalam semangat kebersamaan.
AUDIENSI KETUM AMI BESERTA JAJARAN AMIDA JAWA BARAT DENGAN WAGUB JABAR BAPAK DEDDY MIZWAR
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) bersama jajaran AMIDA Jawa Barat, didampingi jajaran sekretariat AMI hadir beraudiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Bapak Deddy Mizwar, Rabu, tanggal 16 Juli 2014. Audiensi yang bertempat di rumah jabatan Wakil Gubernur Jawa Barat, Jalan Ir. juanda Bandung itu dihadiri antara lain Ketua AMIDA Jawa Barat yang juga kepala Museum Konferensi Asia Afrika, Kepala Museum Sri Baduga, Kepala Museum Pos, Kepala Museum Barli yang juga sekjen AMIDA Jabar, serta perwakilan Gedung Merdeka. Sementara mendampingi Bapak Wagub Jabar antara lain Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Bidang Kebudayaan beserta jajarannya.
Subcategories
Jelajah
Jelajah Malam Museum BI, Tengok Rumah Sakit Benteng Belanda 1621
Liputan6.com, Jakarta : Ada yang menarik dari program Night at The Museum di Museum Bank Indonesia, Sabtu 16 Februari 2013 malam. Sebuah situs bekas tanda berdirinya benteng VOC di Batavia menjadi primadona di akhir perjalanan jelajah malam ini. Situs tersebut adalah museum yang sebelumnya adalah rumah sakit Tionghoa di zaman Belanda, Bineen Hospital.
Letaknya yang di belakang museum, rumah sakit ini hampir luput dari perhatian pengunjung yang biasanya datang ke Museum Bank Indonesia pada siang hari. Menurut salah seorang pemandu wisata Night at The Museum ini, situs tersebut diperkirakan ada sejak abad ke 16.
"Situs ini merupakan bagian dari dinding benteng Belanda yang dibangun pada tahun 1621 saat Jakarta masih menggunakan nama Batavia," tutur Lala di Jakarta, Sabtu (16/2/2013).
Meski hanya tinggal sepotong dan bentuknya yang berupa tumpukan batu bata setinggi 60 cm dan panjang 1,5 meter, situs ini ditutupi kaca bening berukuran tebal dan diberi penerangan lampu.
"Diberi kaca dan lampu kerena memang untuk jaga suhu," tambahnya.
Sebuah 'Ruang Hijau' tempat rapat para direksi Bank Indonesia pun turut dipertunjukkan pada rombongan yang mencapai 130 orang itu. Ruangan seluas 30 x 15 meter ini disebut demikian karena dindingnya yang didominasi warna hijau tua.
Yang menarik dari ruangan tersebut adalah jam tanpa baterai buatan Belanda, tertera di sana angka 1828-1928. "Ini merupakan hadiah dari Nederlandsche Bank (Bank Sentral Belanda) pada De Javasche Bank dalam rangka peringatan 100 tahun DJB," ujarnya pada para pengunjung.
Tak hanya 2 benda menarik tersebut, masih banyak peninggalan bersejarah lain yang memukau para penjelajah malam museum bank indonesia. Seperti brankas emas di lantai bawah museum dan koleksi berbagai macam mata uang yang terletak di balik pintu brankas seberar 12 ton.
Night at The Museum adalah program yang digagas oleh Museum Bank Indonesia dan Komunitas Historia Indonesia. Direktur Eksekutif Departemen Museum Bank Indonesia Chandra Murniadi mengatakan, rencananya hingga Juni 2013 akan ada lagi acara serupa yang kan digelar.
"Sekitar April dan Juni, informasinya silakan dilihat di bi.go.id atau Facebook Museum Bank Indonesia," tukasnya. (Tys/Riz)