Museum Taruna Abdul Jalil
Alamat : Jl. Jenderal Gatot Subroto Magelang
Museum Taruna Abdul Jalil merupakan salah satu fasilitas pendidikan Akademi Militer yang menyediakan beragam koleksi yang mempunyai peranan cukup penting dalam proses pendidikan perwira dan taruna. Museum seluas 980 m2, ini berjarak sekitar satu kilometer ke arah Selatan dari pusat Kota Magelang. Abdul Jalil merupakan seorang taruna Akademi Militer Yogyakarta yang gugur pada tanggal 22 Februari 1949 demi mempertahankan kemerdekaan RI di pelataran Sambiloto, Kalasan, Yogyakarta.
Museum Taruna Abdul Jalil mengoleksi senjata, peralatan pendidikan militer sejak Akademi Militer Nasional (AMN). Museum ini diresmikan pertama pada tanggal 4 Oktober 1964 oleh Brigadir Jenderal TNI Soerono Reksodimejo, kemudian dengan perkembangan jumlah koleksi yang bertambah banyak maka memerlukan ruangan yang lebih luas sehingga diresmikan gedung baru dengan nama "Museum Taruna" oleh Gubernur AMN Mayor Jenderal TNI Achmad Tahir pada tanggal 05 Oktober 1968. Pada tanggal 10 November 1975 museum diresmikan lagi oleh Mayor Jenderal Wijogo Atmodarminto dengan nama "Museum Taruna Abdul Jalil".
Museum Abdul Jalil memiliki tujuh ruangan, yaitu : Ruang Auditorium, Ruang pra-AMN, Ruang AMN, Ruang Akabri, Ruang Akmil, Ruang Koleksi Senjata, Ruang Bhakti Taruna, Museum Taruna Abdul Jalil dilengkapi dengan fasilitas pemandu, toko cinderamata, mushola, kamar mandi/wc umum, pos kesehatan/p3k, tempat parkir dan pos keamanan.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.