Museum Latta Mahosadhi
Alamat : ISI Denpasar, Jalan Nusa Indah
Museum Latta Mahosadi dibangun guna memberi ruang kepada masyarakat yang ingin belajar dan melakukan penelitian, utamanya tentang kesenian Indonesia. Museum ini menyimpan koleksi musik instrumen dari berbagai wilayah seperti Bali, Jawa, Sumatra, termasuk koleksi gamelan terbesar di Bali. Selain itu, tersimpan juga ragam topeng, pakaian tari Bali, patung, dan berbagai lukisan.
Pembangunan museum ini tak lepas dari peran Prof. Dr. I Made Bandem. Adapun museum yang dirancang oleh arsitek ternama Bali yakni Ida Bagus Tugur ini secara resmi dibuka pada 16 Juni 1997, oleh Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Bangunan berlantai dua di atas lahan seluas 4000 meter persegi ini menyediakan ruang yang cukup luas untuk berbagai bentuk demonstrasi. Pada bagian Barat bangunan lantai dua museum terdapat ruang teater yang dapat digunakan sebagai tempat diskusi, pemutaran film, dan kuliah umum.



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.