Kemendikbud Survei 35 Museum
Rp 109 Miliar Untuk Revitalisasi
Jakarta, Kompas – Sepuluh tim di bawah koordinasi Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyurvei 35 museum di sepuluh provinsi di Indonesia. Tim-tim mendata kelayakan museum sebagai data awal untuk penganugerahan museum dan usulan revitalisasi.
Museum-museum yang didata berada di Jakarta, Bandung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakata, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan Barat. Arkeolog dan pengamat museum Djulianto Susantio, yang mendata tiga museum di Sumatera Barat (Sumbar), mengatakan, survei mendadak seperti ini bagus untuk melihat kondisi museum yang sesungguhnya. "Kita bisa melihat kekurangannya, kelayakannya, tata pamernya, dan lain-lain," kata Djulianto, di Jakarta, Rabu (4/6).
Tim Sumbar menyurvei Museum Adityawarman di Padang, serta Museum Kereta Api di Sawahlunto. Secara umum, kondisi museum-museum itu memprihatinkan karena tidak diprioritaskan untuk direvitalisasi.
"Kemarin ke Museum Adityawarman. Terlihat perhatian dari pemerintah provinsi masih kurang. Museum mendapatkan dana yang kecil dari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah). Padahal, museum ini sangat berpotensi untuk dikembangkan di lahan seluas 2,5 hektar. Tenaga keamanan juga masih kurang dan CCTV (kamera pengintai) baru ada sedikit. "Padahal, keamanan itu sangat penting untuk menjaga kekayaan artegak kita," kata Djulianto.
Museum Adityawarman dimiliki Pemerintah Provinsi Sumbar. Namun, jika anggaran dari APBD terlalu kecil, pemerintah pusat bisa membantu pembenahan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Museum Gudang Ransum juga kurang bagus karena anggaran kecil. Untuk konservasi, misalnya, hanya mendapat Rp 20 juta per tahun. "Belum lagi bagian-bagian lain. Sumber daya manusia tau pegawainya lebih banyak yang honorer daripada pegawai negeri sipil. Sebelum ini, Gudang Ransum berada di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, tetapi sekarang berada di bawah pemerintah kabupaten," kata Djulianto.
Menurut Djulianto, seharusnya museum Gudang Ransum bisa menjadi museum yang unit dengan koleksi yang langka.
"Juga gedungnya masih asli sehingga menjadi cagar budaya. Semua pendataan ini akan kami presentasikan nanti kepada Direktorat dan juri anugerah museum, " kata Djulianto.
Muliakan Museum
Ketua Asosiasi Museum Indonesia Supadma Rudana mengatakan, musuem sebagai rumah abadi peradaban dan kebudayaan sepatutnya dijaga dan dimuliakan. "Memuliakan museum sama dengan menghargai kearifan bangsa".
Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2014 ini merevitalisasi 39 museum milik pemerintah pusat dan daerah.
Direktur Pelestarian Museum dan Cagar Budaya Harry Widianto mengatakan, dana revitalisasi museum dan cagar budaya senilai Rp 109 miliar diharapkan mampu memodernkan museum sehingga makin memiliki daya tarik untuk dikunjungi.
Selain merevitalisasi museum lama, Kemendikbud juga membangun museum baru, salah satunya Museum Goa Harimau di Sumatera Selatan. Menurut Harry, daerah Padang Bindu dengan Goa Harimau, lalu Salabe dan Gua Putri sebagai "kerajaan prasejarah" sekitar 3.500 tahun lalu haruslah diketahui masyarakat. (IVVY)
Dilansir dari : Kompas Cetak, 5 Juni 2014