Kemdikbud Akan Gelar Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia
| Foto : dok. MUNADY/"PRLM" |
JAKARTA, (PRLM). - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia (KKPI) pada tanggal 6-9 November 2012 di Hotel Borobudur Jakarta. Kongres akan dibuka oleh Wakil Presiden RI, Budiono.
“KKPI, sebuah perhelatan pemuda yang digagas bersama sebagai momentum kebangkitan pemuda untuk mengambil peran dalam pergerakan kebudayaan, kongres diharapkan menjadi tonggak kebangkitan pemuda dalam pembangunan kebudayaan dan pembangunan bangsa pada umumnya,” tutur Wamendikbud Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, kepada para wartawan di Gedung Kemdikbud Jakarta, Kamis (1/11).
KPPI yang digelar pertama kali ini kata Wiendu mengusung tema dan semboyan Indonesia Aku Bangga, Membangun Karakter, Kreativitas dan Solidaritas. Sedangkan tujuannya adalah membangun visi dan langkah bersama dan terpadu dalam memperkuat posisi kebudayaan sebagai panglima dalam pembangunan Indonesia baru ini.
Sejatinya kata dia, ingin menjadikan pemuda sebagai pilar dan agen pembangunan bidang kebudayaan yang kreatif, handal dan memiliki integritas dalam memajukan peradaban bangsa Indonesia.
Di samping kegiatan kongres sebagai agenda utama kegiatan, lanjut Wiendu, juga dilaksanakan gelar karya prestasi pemuda Indonesia, yang menampilkan karya-karya kreatif anak bangsa di berbagai bidang.
Selain itu, ada pementasan kesenian berupa konser tembang negeriku dan pentas seni budaya yang melibatkan 63 musisi orkestra, 19 musisi etnik nusantara, 33 paduan suara, 45 penari serta menampilkan solois Putri Ayu, Michael So’e, Angel Pieters, Wildan Angklung, Jemek Supardi dan Taufik Ismail.
Sementara katanya, dalam agenda working group akan dilakukan secara paralel di museum nasional, museum kebangkitan nasional dan galeri nasional guna membahas rencana aksi untuk masing-masing sub tema sekaligus juga mengenalkan kekayaan Indonesia melalui museum sebagai tempat penyelenggaraan.
Melalui kegiatan ini juga kata Wiendu, pemuda-pemuda Indonesia akan diajak untuk mengenal potensi Kota Tua Jakarta, melalui program lawatan budaya. Lawatan akan berakhir di Museum Fatahillah, di mana akan dilakukan aksi dan kreativitas pemuda Indonesia serta acara nonton bareng.
“Acara penutupan diagendakan dapat tergali visi dan networking yang dikukuhkan melalui ikrar budaya pemuda sebagai wujud komitmen pemuda dalam pembangunan kebudayaan,” kata Wiendu Nuryanti.
Sementara Ketua KKPI, Marcella Zalianti, menjelaskan bahwa kongres ini akan dihadiri oleh lebih dari 500 orang pemuda berprestasi dari seluruh Indonesia yang dijaring melalui pendaftaran umum dan utusan dari instansi pendidikan di seluruh Indonesia.
“Peserta yang terjaring merupakan pemuda-pemuda pilihan dan berprestasi di berbagai bidang dan akan berbagi gagasan dan pemikiran karya kreatif mereka tentang pembangunan kebudayaan,” kata Marcella.
KPPI akan menghadirkan narasumber-narasumber serta inspirator yang kompeten di bidangnya seperti, Gede Prama, Basukui Tjahaja Purnama, Arie Soejito, Edo Kondologit, Innayah Wahid, Nila Riwut, Viky Sianipar, Carmanita, Eko Supriyanto, Dinan Fariz, Supadma Rudana, Saptuari Sugiharto, yang akan dimoderatori oleh Charles Bonar Sirait, Yudi Latief dan Radhar Panca Dahana.(kominfo/A-89)***
Dilansir dari : Pikiran Rakyat Online edisi Kamis, 01/11/2012
Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia. 
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.
