Anjangsana Pimpinan AMI Pusat Menyapa Barahmus - Yogyakarta
Pimpinan AMI Pusat mengawali tahun baru 2015 dengan melanjutkan anjangsana menyapa sekaligus bersilaturahmi dengan Asosiasi Museum Indonesia Daerah serta mengunjungi museum-museum di seluruh Indonesia. Kegiatan AMI Pusat ini merupakan kaitan dari agenda anjangsana ke AMIDA-AMIDA seluruh Indonesia menyapa 18 AMIDA dari Aceh hingga Papua. Sejak terpilih dan dikukuhkannya pengurus AMI Pusat Masa Bakti 2014-2019 di Tanjung Pinang pada tanggal 23 Mei 2014, Ketua Umum bersama jajaran pengurus pusat AMI secara berkesinambungan bertemu dan berdiskusi dengan AMIDA-AMIDA sekaligus meresmikan terbentuknya AMIDA-AMIDA baru di seluruh Indonesia.
Sebelum tahun 2014, Asosiasi Museum Indonesia hanya menaungi 6 Asosiasi Museum Indonesia Daerah, yang kini secara perlahan terus bertumbuh dan mengukuhkan 18 Asosiasi Museum Indonesia yang tersebar di seluruh Nusantara. AMIDA tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau (meliputi Riau dan Kepualauan Riau), Sumatera Barat, Sumatera Bagian Selatan (meliputi Lampung, Bengkulu, Jambi dan Sumatera Selatan), Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Papua (meliputi Papua dan Papua Barat), Maluku (meliputi Maluku dan Maluku Utara, Nusa Tenggara (meliputi NTB dan NTT), serta AMIKA-Asosiasi Museum Indonesia Kawasan Khusus Taman Mini Indonesia Indah.
Kehadiran AMIDA tersebut, menurut Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana, diharapkan dapat menjadi mitra bagi segenap stakeholders AMI, baik institusi pemerintah maupun swasta di wilayah pusat dan daerah. Di samping itu, peran strategisnya dalam mengayomi lebih dari 400 museum di seluruh Indonesia dalam bidang apresiasi, edukasi dan koordinasi perkembangan serta kemajuan permuseuman sangat penting diwujudkan, yang bermuara pada visi Asosiasi Museum Indonesia yakni Memuliakan Kebudayaan melalui Museum, serta menjadikan Museum sebagai Rumah Tertinggi Kebudayaan, Rumah Abadi Peradaban dan Rumah Sumber Inspirasi.
Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) Yogyakarta atau yang dikenal dengan nama Barahmus Yogyakarta merupakan salah satu AMIDA yang telah terbentuk sejak sebelum 2014. Kiprah dan kehadirannya telah mengukir berbagai capaian yang membanggakan, terutama dalam menggaungkan museum-museum di Yogyakarta secara menyeluruh kepada masyarakat di provinsi ini. Hal ini tecermin dari makin diperhatikannya museum wilayah Yogyakarta oleh warga Yogyakarta serta jajaran pemerintah setempat. Berbagai agenda kebudayaan dan pendidikan juga intens dilaksanakan oleh institusi museum, baik museum negeri maupun swasta, di antaranya kegiatan berupa pameran, pertunjukan kesenian, apresiasi kunjungan dari sekolah-sekolah, hingga pagelaran kebudayaan yang melibatkan seniman-seniman tradisi yang berdedikasi.
Pada 30 Januari 2015 Ketua Umum AMI beranjangsana dan bertemu dengan jajaran pengurus Asosiasi Museum Indonesia Daerah Yogyakarta. Didampingi Pengurus AMI Pusat, RM Donny Megananda, serta Direktur Eksekutif AMI, Waluyono, anjangsana ini dilakukan dalam agenda pertemuan museum-museum se-Yogyakarta yang digelar oleh Barahmus Yogyakarta, bertempat di Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh kebersamaan tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY Bapak Umar Priyono serta Ketua Barahmus Yogyakarta, Prof. Dr. Suratman Woro Suprojo, M.Sc.
Nuansa kehangatan dan optimisme dalam terus memajukan permuseuman sangat terasa dalam pertemuan sebagaimana terbukti terpancar dalam semangat senam pagi bersama para jajaran pengelola permuseuman di provinsi tersebut. Pada kegiatan pagi tersebut Ketua Umum AMI memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dibawah kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono X yang terus dan selalu memberikan dukungan, perhatian dan komitmen yang utuh terhadap pemuseuman di Provinsi DIY, juga mengapresiasi Dinas Kebudayaannya yang selalu bersinergi bersama dalam segala kegiatan kebudayaan dan permuseuman serta terus memberikan dukungan, perhatian yang penuh dalam pengembangan dan perkembangan permuseuman di DIY.
Ketua Umum AMI juga mengajak dan menghimbau kepada segenap keluarga permuseuman di DIY yang terdiri dari 33 museum untuk terus bekerjasama dan terus mengabdi demi kemuliaan permuseuman Indonesia, hadir dalam kegiatan tersebut pimpinan dan pengurus 33 museum di DIY. Kedepan dengan terus dihimbaunya berbagai pihak oleh AMI Pusat untuk membangun museum-museum baru diharapkan akan hadir museum-museum baru dengan tujuan meluhurkan segala warisan bangsa dan Baramus-AMIDA DIY yang merupakan organisasi daerah terawal di Indonesia dapat memberikan sumbangsih gagasan, pemikiran dan pengalamannya untuk dibagi dengan berbagai museum-museum di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Ketua Umum AMI Pusat juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Barahmus-AMIDA DIY yang merupakan contoh dan panutan bagi museum-museum di daerah lainnya. Apresiasi juga diberikan kepada semua keluarga besar AMIDA DIY baik pimpinan, pengurus dan pengelola museum, apresiasi yang tinggi telah dan selalu mengawal, menjaga, melestarikan dan meluhurkan segala warisan bangsa yang begitu adiluhung. Silaturahmi ini dilanjutkan dengan dialog dan diskusi antar pimpinan AMI Pusat, Pimpinan Barahmus-AMIDA DIY juga Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY guna menyatukan visi dan gagasan tentang kegiatan kedepan sehingga didapatkan komitmen untuk maju bersama saling bahu membahu memajukan permuseuman Indonesia dari Yogyakarta, membangun komunikasi dan koordinasi serta publikasi yang representatif yang dapat diberikan sebagai cindera mata mulia kepada berbagai pihak, juga rencanakan membentuk berbagai museum baru dalam satu konsep kawasan yang menjadikan museum sebagai Living museum-living cultural heritage of Indonesia.
Gagasan ini akan tergaung dan digaungkan oleh Ketua Umum AMI Pusat bersama anggota AMI diseluruh Indonesia membangun dan membentuk satu gagasan baru Mewujudkan Poros Kebudayaan Indonesia melalui Museum dan Asosiasi Museum Indonesia. Dimana kekuatan Indonesia terletak pada kebudayaannya yang merupakan roh bangsa Indonesia yang tentu merupakan inspirasi bagi segenap masyarakat dunia dengan segala keluhuran kearifan lokal yang dimilikinya. Akhirnya kunjungan dan kegiatan kali ini ditutup dengan berfoto bersama meneguhkan komitmen kebersamaan dalam satu naungan bersama dalam Asosiasi Museum Indonesia.