Menyongsong Festival Museum se-Indonesia 2015
Lembaran tahun 2015 telah dibuka. Kerja upaya yang lebih gigih demi perkembangan permuseuman di Nusantara telah menanti. Salah satunya adalah penyelenggaraan program-program kebudayaan yang digagas oleh Asosiasi Museum Indonesia, di antaranya Festival Museum se-Indonesia yang dijadwalkan berlangsung pada bulan April 2015 mendatang.
Serangkaian dengan persiapan kegiatan, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, beserta Direktur Eksekutif AMI, Waluyono, melakukan sinergi lebih intens dengan Koordinator Anjungan dan Museum di Taman Mini Indonesia Indah, Sigit Gunardjo, pada 8 Januari 2015. Dalam pertemuan tersebut dibahas segala kemungkinan persiapan kegiatan, termasuk pula bahasan yang mendalam mengenai kurasi koleksi yang akan dilakukan. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari agenda terdahulu yakni audiensi bersama Dirut TMII dan jajarannya serta rapat persiapan AMI Pusat dalam menyongsong Festival Museum se-Indonesia 2015.
“Festival ini diniatkan sebagai ruang bertemu bagi masyarakat luas dalam nuansa kebudayaan yang hangat dan guyub. Karenanya, yang akan dihadirkan bukan hanya karya koleksi terpilih yang mencerminkan perjalanan sejarah bangsa ataupun nilai-nilai adiluhung kebudayaan, melainkan juga kegiatan-kegiatan menarik yang makin mempererat tali silaturahmi dan persahabatan di antara para pengunjung,” ungkap Ketua Umum AMI. Rencananya, di samping pameran koleksi, akan dihadirkan juga diskusi terbuka serta kompetisi-kompetisi menarik, serta agenda yang dapat melibatkan komunitas dan masyarakat, khususnya generasi muda dalam upaya mendorong perhatian publik terhadap permuseuman.
Ketua Umum AMI berharap festival ini dapat makin mendekatkan museum dengan masyarakat. “Selama ini museum dikenal sebagai institusi yang seolah wingit, barangkali karena di dalamnya menyimpan benda-benda yang punya makna sejarah. Akibatnya, orang-orang seringkali ragu untuk berkunjung, dan kalaupun mereka mendatangi museum, nuansa yang terasa adalah formalisme semata, bukan kegembiraan. Penilaian ini harus kita ubah. Museum justru harus tampil lebih populer, terbuka dan tampil sebagai ruang berbagi yang hangat bagi siapa saja,” tambahnya.
Koordinator Anjungan dan Museum di Taman Mini Indonesia Indah mengungkapkan dukungannya atas gagasan Asosiasi Museum Indonesia. Menurutnya, museum bisa menjadi wahana strategis, yakni sebagai ruang edukasi, berbagi, dan membangun kegembiraan. “Bila museum tidak mengubah dirinya sejalan dengan dinamika kekinian, dicemaskan nantinya museum akan ditinggalkan, dan kembali menjadi gudang penyimpan koleksi saja.”
Selain perihal rencana Festival Museum se-Indonesia, pertemuan juga membahas rencana kepindahan sekretariat Asosiasi Museum Indonesia ke kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Sekretariat ini dimaksudkan akan bersifat tetap yang sekaligus juga sekretariat museum seluruh Indonesia. Bahasan ini merupakan kelanjutan dari audiensi dengan Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah yang berlangsung pada Desember 2014 lalu. Di samping itu, dalam waktu dekat Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia juga akan bertemu dan bertatap muka dengan Ketua Umum Yayasan Harapan Kita yang mengayomi Taman Mini Indonesia Indah, Ibu Hj. Siti Hardijanti Indra Rukmana, guna memohon restu, arahan dan petunjuk mengenai rencana pendirian sekretariat tetap AMI tersebut.
Pada kunjungan ke TMII tersebut, Ketua Umum berkesempatan mengunjungi Museum Olahraga dan Museum Transportasi serta bertemu sekaligus berdialog dengan segenap pimpinan dan pengelola museum-museum tersebut.