Sinergi Permuseuman dari Pesisir Banten
Pengurus Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) wilayah Banten telah resmi terbentuk. Dikukuhkan pada 9 September 2014 di Museum Benteng Heritage, Tangerang, para jajaran pengurus yang terdiri dari pendiri dan pengelola museum di Provinsi Banten, termasuk pula para pemerhati permuseuman, menyatakan komitmennya dalam upaya mengenalkan, mengembangkan serta menggaungkan kehadiran museum ke masyarakat luas di provinsi ini.
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, dalam hari pengukuhan yang diikuti oleh jajaran pengurus pusat Asosiasi Museum Indonesia serta komunitas-komunitas pecinta budaya se-DKI dan Banten, menyampaikan apresiasi sedalam-dalamnya atas terbentuknya kepengurusan yang baru ini.
"Banten merupakan provinsi dengan nilai sejarah yang penting dalam perjalanan kebangsaan kita. Selain itu, Banten juga menyimpan berbagai wujud kebudayaan yang kaya, mencerminkan persilangan kebudayaan yang terjadi selama berbagai kurun waktu, baik dari peradaban masyarakat setempat, Islam, Melayu, hingga Tionghoa. Museum-museum di Banten telah menunjukan kesungguhannya untuk mengumpulkan dan menyimpan warisan kebudayaan itu. Dan semoga dengan terbentuknya kepengurusan AMIDA daerah Banten, upaya-upaya pelestarian seperti ini makin mendapatkan perhatian masyarakat," ungkap Putu Supadma Rudana, Ketua Umum AMI masa bakti 2014-2019.
Terpilih sebagai Ketua AMIDA Banten adalah Lies Sumiarso dari Rumah Budaya Puspo Budoyo, dengan Wakil Ketua Gatot Gautama, M.A (Ketua Tim Kajian Pengembangan Museum) dan Dr. Bambang Gunawan, Sp.OG (Museum Keris Padepokan Brojobuwono). Adapun sebagai Sekretaris antara lain Fauna S. Prayoga (Museum Sepeda) dan Bendahara Udaya Halim dari Museum Benteng Heritage.
Udaya Halim dalam pengantar rapat pengukuhan menyampaikan berbagai masalah yang terjadi dalam upaya pengembangan permuseuman di daerah Banten. "Meskipun memiliki warisan budaya yang luar biasa, apresiasi masyarakat terhadap permuseuman masih belum membanggakan. Kita tahu bahwa upaya mendirikan museum itu tidak mudah, dan kalau bukan karena kecintaan, sangatlah sulit untuk mewujudkan serta merawat keberadaan museum," ungkapnya.
Pendiri Museum Benteng Heritage yang berlokasi di Jalan Cilame, Tangerang ini juga menambahkan, terbentuknya kepengurusan wilayah Banten akan memberikan manfaat yang besar bagi permuseuman di provinsi ini. "Kita dapat bersinergi untuk menyelenggarakan agenda-agenda yang menunjang pengembangan permuseuman, terlebih dalam pengurus terdiri pula para pemangku kebijakan kebudayaan di tingkat provinsi. Sinergi ini semoga dapat berlangsung baik, demi kemajuan museum-museum di Banten," ujarnya.
Sebagai penutup, Putu Supadma Rudana mengungkapkan terimakasih atas kesediaan dan kesungguhan para pengurus untuk bekerja serta berkarya dalam satu keorganisasian yang solid. "Mulanya, memang tidak ada yang mengerti dan memberi arti keberadaan museum di negeri ini. Bahkan museum dianggap sebagai tempat penyimpanan artefak-artefak masa silam saja, bukan laboratorium kebudayaan dengan fungsi edukasi yang penting bagi penerus bangsa. Kami dari Asosiasi Museum Indonesia Pusat terus menerus berupaya mengubah pandangan tersebut, dengan maksud menjadikan museum sebagai Rumah Kebudayaan, Rumah Peradaban Nusantara," ujarnya seraya menjelaskan bahwa selaras hal tersebut, AMI Pusat telah membentuk 18 kepengurusan Asosiasi Museum Indonesia Daerah yang tersebar dari Aceh sampai Papua. (red)