Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Museum Indonesia Daerah Tahun 2014
Selama dua hari, Sabtu hingga Minggu, tanggal 23 - 24 Agustus 2014, berlangsung Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Museum Indonesia Daerah seluruh Indonesia. Pertemuan yang difasilitasi oleh Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia dan Ketua Majelis Kehormatan AMI Pusat, Bapak DR. H. Rahmat Shah di Hotel Santika Kuta, Bali ini bertujuan untuk meneguhkan komitmen AMI Pusat dan seluruh AMIDA untuk mewujudkan permuseuman Indonesia yang lebih mandiri.
Rapat Koordinasi Nasional AMI yang digelar untuk pertama kalinya ini dihadiri oleh perwakilan dari sembilan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA), yakni AMIDA DKI Jakarta, AMIDA Jawa Barat, AMIDA Jawa Tengah, AMIDA DI-Yogyakarta, AMIDA Jawa Timur, AMIDA Bali, AMIDA Sumatera Utara, AMIDA Kalimantan dan AMIDA Indonesia Timur. Adapun perwakilan masing-masing AMIDA yang hadir antara lain Ibu Sri Hartini (Pimpinan AMIDA Sumatera Utara), juga Bapak Rahmat Shah (pimpinan Rahmat International Wildlife Museum and Gallery), Ibu Oyoh Indramadiyah (perwakilan AMIDA DKI Jakarta – Paramita Jaya), Bapak Thomas Siregar (Ketua AMIDA Jawa Barat), Bapak Puji Joharnoto (AMIDA Jawa Tengah), Bapak Donny S. Megananda (AMIDA DIY-Barahmus), Bapak Dwi Cahyono (AMIDA Jawa Timur), Bapak Moh. Lalu Faozal (Perwakilan Museum NTB), Bapak Muh Hasyim (Perwakilan Museum Kalimantan), Bapak Dewa Ardhana (Perwakilan Museum Negeri Provinsi Bali), dan lain-lain.
Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Ibu Sri Hartini dan Bapak Thomas juga membahas perihal program kerja, harmonisasi AD/ART. Hal ini tak terlepat dari tujuan AMI untuk terus membangun sinergi menyeluruh di antara keluarga besar Asosiasi Museum Indonesia dan segenap stakeholders langsung ataupun tidak langsung.
Pada Rapat Koordinasi Nasional ini para peserta sepakat untuk terus membangun Asosiasi Museum Daerah dan Asosiasi Museum Kawasan Khusus antara lain AMIDA Kalimantan, AMIDA Bali, AMIDA Indonesia Timur yang direncanakan berkedudukan di NTB, mencakup NTB, NTT, Maluku, AMIDA Banten, AMIDA Sulawesi, AMIDA Papua yang direncanakan terwujud dalam waktu dekat serta perencanaan untuk membentuk AMIDA Aceh, AMIDA Sumatera Bagian Selatan dan wacana untuk mewujudkan AMIKA Taman Mini Indonesia Indah.
Rapat mengusulkan pula berbagai hal termasuk kegiatan-kegiatan AMI ke depan guna merangkul berbagai stakeholders AMI di daerah dengan memosisikan AMIDA sebagai ujung tombak menyuarakan segala gagasan kebersamaannya mewujudkan kegiatan mandiri dari anggota, oleh anggota dan bagi anggota yang juga merupakan persembahan bagi negeri tercinta.
Ketua umum AMI terus mendorong dan menghimbau agar museum mampu secara utuh menyuarakan gagasan besar kebudayaan sebagai inspirasi mulia bagi warga negara dalam menjalankan dharma baktinya di segala bidang dengan memosisikan inspirasi museum sebagai jiwanya sehingga bangsa yang besar ini akan hadir sebagai bangsa yang mulia yang selalu meneguhkan gagasan kemuliaan meninggalkan perilaku negatif ataupun yang kita sebut sebagai deviasi budaya. Museum menyuarakan gagasan kemuliaan gagasan kemanusiaan dan gagasan kebersamaan yang pada hakikatnya menyuarakan gagasan empati, toleransi, berbagi, anti korupsi dan persaudaraan membangun semangat bangsa yang beradab dan berkeadaban.
Kehadiran Asosiasi Museum Indonesia Daerah diniatkan pula untuk meneguhkan semangat Memuliakan Pengabdian yang terus dan telah dilakukan oleh segenap sumber daya museum dan kebudayaan, di mana komitmen AMI untuk terus memuliakan dan memberikan perhargaan kepada segenap sumber dayanya yang selama ini masih belum termuliakan sesuai dengan baktinya kepada kebudayaan dan peradaban bangsa.
Hal tersebut sejalan pula dengan apa yang selalu digaungkan Ketua Umum AMI Pusat, Putu Supadma Rudana, bahwa museum merupakan Rumah Abadi Peradaban, Rumah Tertinggi Kebudayaan dan Rumah Sumber Inspirasi dari masa lalu untuk mengisi dan memaknai kekinian dalam berbagai bidang.
AMIDA dari berbagai daerah hadir untuk mengonsolidasikan dan mewujudkan AMIDA-AMIDA berikutnya yang direncakan segera terbentuk di berbagai darerah di Indonesia. Hal ini guna menjembatani kebutuhan, kepentingan dan aspirasi anggota secara lebih terarah dan terukur secara menyeluruh.
Dalam semangata kehangatan dan kebersamaan, pertemuan juga membahas tentang penataan dan pendataan keanggotaan dengan komitmen semua museum-museum di Indonesia. Asosiasi Museum Indonesia dalam hal ini selaku pengayom, fasilitator dan jembatan aspirasi kepada segenap stakeholders permuseuman Indonesia.
"Asosiasi Museum Indonesia akan terus memperjuangkan dan menyuarakan keberadaan museum-museum ke seluruh pemegang kebijakan baik di pusat maupun daerah agar terjalin komunikasi yang menyeluruh guna mewujudkan permuseuman Indonesia yang lebih baik, mulia dan bermartabat. Seperti diketahui stakeholders museum-museum di Indonesia sangat beragam dari pemerintahan daerah hingga pusat, dari institusi kepolisian, TNI hingga swasta, dari pengguruan tinggi hingga yayasan dari pribadi hingga komunitas; sehingga patutlah Asosiasi Museum Indoenesia disebut sebagai Asosiasi satu-satunya di bidang museum dan terbesar di Indonesia yang menyimpan, memamerkan dan memuliakan kekayaan tak terhingga sejarah dan warisan budaya/pusaka bangsa dengan aset yang nilainya tak terhingga yang merupakan kekayaan terbesar sebuah bangsa melampai kekayaan fisik sebuah bangsa baik kekayaan alam ataupun mineralnya. Sudah merupakan dharma bakti AMI untuk terus mengawal, menjaga dan meluhurkan segala kekayaan ini untuk dibanggakan menjadi "The Soul of A Nation" atau menjadi jiwa bangsa Indonesia, " ungkap Ketua Umum Asosiasi Indonesia, Putu Supadma Rudana.
Pada rapat koordinasi nasional ini ditandatangani pula komitmen kebersamaan AMI guna meneguhkan AMI sebagai rumah kebersamaan keluarga besar Asosiasi Museum Indonesia.