Anjangsana Ketua Umum AMI
MEMAKNAI PAMERAN NASIONAL KAIN TRADISIONAL NUSANTARA
Melanjutkan Anjangsana Budaya, ke berbagai museum di tanah air, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana berkunjung ke daerah paling timur Jawa, tepatnya provinsi Jawa Timur. Selain bertujuan memuliakan sumber daya dan menjembatani aspirasi, angjangsana budaya ini sekaligus turut memaknai "Pameran Nasional Pesona Ragam Rias Kain Tradisional Nusantara 2014" yang dilaksanakan tanggal 16-20 Juni 2014 di Museum Mpu Tantular, Jawa Timur.
Pameran Kain Tradisional Nusantara ini mengusung tema "Keanekaragaman dan Keindahan Kain Nusantara sebagai Wujud Kekayaan Budaya Bangsa", dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Bapak Drs. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), bersama Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana. Pada kesempatan tersebut dihadirkan 340 mahakarya tenun warisan budaya dari setiap daerah di nusantara yang dipersembahkan oleh 34 museum seluruh Indonesia, baik dari Aceh, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku bahkan hingga Papua.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Bapak Drs. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kesinambungan dan upaya pelestarian karya-karya tradisional Indonesia sehingga tetap terjaga keluhuran dan kemuliaannya. Gus Ipul menyatakan pula bahwa kegiatan ini terbukti memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat melalui sektor ekonomi kreatif. Karenanya perlu dipromosikan secara terus menerus kepada masyarakat luas perihal keunikan budaya dan ciri khas kedaerahan yang tecermin di dalam kain tradisional ini.
Gus Ipul secara khusus juga menekankan pentingnya peran dan keberadaan museum di dalam upaya merawat dan melestarikan hasil cipta dan karya seni-seni tradisional Indonesia. Ia berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam pengembangan dan perkembangan museum di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, sekaligus memberikan apresiasi kepada Asosiasi Museum Indonesia yang selama ini telah terdepankan sebagai pengawal segala warisan budaya bangsa yang tak ternilai harganya. Di sisi lain ia juga menghimbau agar semua pihak turut untuk mendorong didaftarkannya hak atas kekayaan intelektual atau hak cipta, termasuk kekayaan kultural tradisional Indonesia.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Jarianto, menyatakan bahwa Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara merupakan acara tahunan dari museum-museum di Indonesia, di mana tahun 2014 Museum Mpu Tantular mendapat kehormatan menjadi Tuan Rumah kegiatan pameran bersama tersebut.
Sedangkan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, pada kesempatan tersebut menekankan pentingnya makna kebersamaan dan kerjasama dalam upaya memuliakan warisan budaya, yang melibatkan elemen Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan juga Asosiasi Museum Indonesia, termasuk museum-museum yang terdapat di seluruh nusantara. Kerjasama tersebut bertujuan untuk meluhurkan mahakarya-mahakarya warisan budaya Indonesia, sekaligus memberikan inspirasi kepada masyarakat tentang kekayaan budaya kita khususnya kain tradisional nusantara. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong lahirnya karya-karya kreasi yang lebih maju, inovatif dan sesuai dengan perkembangan jaman.
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang bersama-sama terus bekerjasama melestarikan, mencintai dan menggaungkan segala kemuliaan kebudayaan Indonesia, khususnya kain tradisional nusantara. Ia juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah berkenan menjadi tuan rumah dan secara nyata terus memberikan dukungannya terhadap perkembangan dan pengembangan permuseuman di Jawa Timur. Apresiasi juga disampaikan kepada segenap pimpinan museum-museum seluruh Indonesia yang dengan segenap perhatian terus menjaga dan meluhurkan segala peninggalan budaya serta mahakarya dari para seniman Indonesia. Ia menekankan pula pentingnya untuk membangun sinergitas semua pihak demi mengawal dan menjaga peninggalan-peninggalan leluhur, baik dalam bentuk karya cipta secara fisik (tangible) maupun berupa gagasan-gagasan luhur yang agung (intangible) yang keseluruhannya diharapkan dapat diwariskan kepada generasi mendatang dan segenap tumpah darah Indonesia. (AMI)
Ke 34 Museum yang bersinergi dalam pameran nasional ini sebagai berikut:
Museum Negeri Aceh,
Museum Negeri Sumatera Utara,
Museum Negeri Sumatera Barat "Adityawarman",
Museum Siginjei Prov. Jambi,
Museum Negeri Bengkulu,
Museum Negeri Prov. Sumatera Selatan "Balaputra Dewa",
Museum Sriwijaya Sumatera Selatan,
Museum Daerah Sang Nila Utama Prov. Riau,
Museum Negeri Prov. Lampung "Ruwa Jurai",
Museum Nasional Jakarta,
Museum Sejarah DKI Jakarta,
Museum Tekstil DKI Jakarta,
Galeri Batik Yayasan Batik Indonesia,
Museum Negeri Sri Baduga Prov. Jawa Barat,
Museum Batik Pekalongan,
Museum Negeri Prov. Jawa Tengah "Ranggawarsita",
Museum Negeri Sonobudoyo DI Yogyakarta,
Museum Negeri Mpu Tantular Prov. Jawa Timur,
Museum Negeri Prov. Kalimantan Timur "Mulawarman",
Museum Prov. Kalimantan Barat,
Museum Balanga Kalimantan Tengah,
Museum Lambung Mangkurat Prov. Kalimantan Selatan,
Museum Negeri Prov. Sulawesi Utara,
Museum Negeri Prov. Sulawesi Tenggara,
Museum Negeri Prov. Sulawesi Tengah,
Museum Daerah Mandar Kab. Majene Sulawesi Barat,
Museum Prov. Sulawesi Selatan "La Galigo",
Museum Bali,
Museum Negeri Prov. NTB,
Museum Negeri Prov. NTT,
Museum 1000 Moko Kabupaten Alor NTT,
Museum Negeri Prov. Maluku "Siwa Lima",
Museum Negeri Prov. Papua,
serta
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kab. Sarmi - Papua