Menguak Jejak Kejayaan Sriwijaya
Museum Sriwijaya merupakan museum yang menyimpan dan melestarikan berbagai artefak peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Dilengkapi fasilitas moderen berupa teater mini, museum yang berlokasi di dalam kompleks Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, tepatnya di Jalan Syakirti Karang Anyar, Palembang ini menyimpan lebih dari 400-an koleksi, yang di antaranya berupa pecahan keramik, arca, prasasti, hingga pecahan kapal.
Terdapat tiga prasasti utama yang menjadi koleksi Museum Sriwijaya yang juga menjadi penanda keberadan kerajaan maritim tersebut di Palembang. Pertama, Prasasti Kedukan Bukit (1682 M), berisi tentang perjalanan Dapunta Hyang Sriwijaya yang diiringi oelh 20.000 tentara melalui laut dan 13.200 lainnya melalui darat. Secara umum prasasti tersebut menceritakan tentang kemenangan dan keberhasilan kerajaan Sriwijaya.
Kedua, Prasasti Telaga Batu yang menceritakan struktur birokrasi pemerintahan Sriwijaya. Dari prasasti inilah terkuak anggapan dasar bahwa pemerintahan Sriwijaya sejak lama telah mengenal sistem pemerintahan yang kuat. Selain itu dalam Telaga Batu juga dijelaskan tentang heterogenitas masyarakat Sriwijaya yang sudah bekerja dalam berbagai bidang, seperti perancang bangun (arsitek), pendeta, hingga tukang cuci.
Ketiga adalah Talangtuo, prasasti ini menceritakan tentang pendirian taman bernama Srikesetra. Pembuatan taman tersebut merupakan nazar Dapunta Hyang karena telah mendapat kemenangan. Srikesetra merupakan taman yang dibangun khusus untuk digunakan oleh seluruh penduduk Sriwijaya. Selain tiga prasasti tersebut, terdapat satu prasasti lainnya yang bernama Prasasti Bukit Siguntang, yang berisi tentang peperangan hebat yang dialami oleh kerajaan Sriwijaya.
Sumber : neraca.co.id



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.