Wisata Malam Menjelajah Pesona Kota Tua
Kota Tua Jakarta merupakan salah satu ikon Jakarta yang tersohor. Ketika berada di sini, banyak wisatawan bernostalgia dengan Jakarta tempo dulu. Salah satu cara terbaik untuk menjelajahi Kota Tua adalah dengan menyambanginya di malam hari.
Kota Tua Jakarta memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Kota Tua juga pernah dianggap sebagai pusat perdagangan untuk Benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
Wilayah Kota Tua berpusat di Taman Fatahillah, tepat di depan Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta. Di sekelilingnya juga terdapat museum-museum lain, seperti Museum Wayang, Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, dan masih banyak lagi.
Di siang hari, kawasan Kota Tua selalu ramai dipenuhi wisatawan yang bermain sepeda onthel ataupun menjelajah masuk ke museumnya. Tak kalah, di malam hari pun kawasan ini tetap ramai.
Selain masih ramai pedagang, lampu-lampu di sudut bangunan Kota Tua menambah cantik suasana area wisata ini. Beberapa komunitas bahkan memanfaatkan situasi tersebut untuk berwisata, seperti Komunitas Historia dengan program "Night at The Museum".
Seperti judul programnya, mereka mengajak wisatawan untuk menjelajahi museum di malam hari. Selain untuk mengenalkan isi museum, kegiatan ini juga menarik karena Anda dapat melihat kecantikan sebuah bangunan tua Jakarta di malam hari
Sumber : Okezone.com | Link kait : Wisata Malam Menjelajah Pesona Kota Tua



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.