
Museum Mini Dapoer Roekijah Djawa
Alamat : Desa Wisata budaya Maospati
: Jalan Raya 44 Maospati – Magetan
Jawa Timur
Telp. dan faks. : (0351) 868402
Hp : 081316831436
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Gagasan dan rintisan pendirian museum dilakukan oleh Heri Ristiawanto, pemandu wisata senior bahasa Jerman. Karena merasa perihatin dengan semakin punahnya berbagai macam alat dapur tradisional, di tengah maraknya serbuan alat dapur modern belakangan ini. Adalah seorang ibu Roekijah, mantan istri lurah tahun 1970-an, masih menyimpan banyak alat dapur tempo dulu di rumahnya. Atas kesepakatannya maka didirikan di desa Wisata Budaya Maospati, dengan akta no: 073, tanggal 27 Agustus 2012 dengan nama Museum Dapoer Roekijah Djawa. Namun sebelum berdirinya museum ini secara resmi, sdah banyak para turis dari mancanegara diantaranya Swiss, Jerman dari grup Bergeund Meer Germany, yang sudah berkunjung di tempat ini. Sebelumnya museum ini bernama Hargodumilah. Museum ini diresmikan pada 1 September 2012 oleh Dinas Pariwisata.
Koleksi utama dari museum ini adalah bakul dari bahan rotan dan bambu tahun 1936. Setrika dari batu tahun 1917, kukuran (alat mengupas kelapa) tahun 1947, lumping kayu tahun 1945 dan nampan kayu tahun 1942. Jumlah koleksi museum ini adalah 280 buah.
Museum TNI AL Loka Jala Crana
Alamat : Komplek Pendidikan TNI AL Bumi Moro Surabaya
Telp dan faks : 031-3291092-4 pswt 4380
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Museum ini diresmikan pada tanggal 19 September 1969 oleh Ibu R. Mulyadi dengan nama museum AKABRI Bagian Laut. Pada tahun 1973 namanya diubah menjadi Museum TNI AL sekaligus dibuka untuk umum hingga sekarang. Selanjutnya pada tahun 1989 namanya diubah lagi menjadi Museum TNI AL Loka Jala Crana. Koleksi museum yang disimpan dan dipamerkan terdiri atas:
- Peralatan kapal
- Peralatan pesawat dan kendaraan tempur
- Lambang-lambang / bendera
- Kaporlap / seragam
- Senjata dan amonisi
- Dokumentasi
- Umum dan market
Museum Sepuluh Nopember
Alamat : Jl. Pahlawan, Surabaya
Telp. : (031) 3571100
Faks. : (031) 3571100
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Museum Sepuluh Nopember didirikan pada tanggal 10 Nopember 1991 guna menunjang keberadaan Monumen Tugu Pahlawan yang telah berdiri sebelumnya, yakni tanggal 10 Nopember 1951. Museum ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-4 dan KH. Abdul Rahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 19 Februari 2000. Di dalam Museum Sepuluh Nopember, tersimpan benda-benda bersejarah yang berkaitan khusus dengan peristiwa pertempuran Sepuluh Nopember yang pernah terjadi di Surabaya.
Koleksi utama dari museum ini adalah suara pidato Bung Tomo (Sosiodrama), radio peninggalan Bung Tomo, Senjata-senjata otomatis (peninggalan peperangan), mobil Bung Tomo, benda-benda peninggalan H.R Muhammad. Pengelola museum ini adalah UPTD Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember / Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya.
Museum Majapahit
Jl. Raya Pendopo Agung
Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto
Jawa Timur
(0321) 494313, 495515
(0321) 495515
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Museum Majapahit Trowulan didirikan oleh RAA Kromojoyo Adinegoro (Bupati Mojokerto sebelum Indonesia merdeka) bersama Henricus Maclaine Pont (arsitek asal Belanda lulusan Technische Hogesholl Delft (THD)) pada tahun 1942 dengan tujuan untuk menampung artefak hasil penelitian arkeologi di sekitar Trowulan. Pada tanggal 24 April 1924 mendirikan Oudheeidkundige Vereeneging Majapahit (OVM). Perkumpulan ini secara aktif melakukan penelitian tentang keberadaan Istana Majapahit. Kantor OVM menempati sebuah gedung di Jalan Raya Trowulan yang juga menjadi tempat tinggal Henricus Maclaine Pont beserta keluarganya. Melalui penelitian, penggalian, dan penemuan masyarakat setempat, OVM yang dipimpin Henricus Maclaine Pont cukup berhasil menyibak keanekaragaman peninggalan Kerajaan Majapahit. Benda-benda penemuan dikumpulkan di kantor OVM. Karena jumlah penemuannya terus bertambah, maka pada tahun 1926, Bupati RAA Kromojoyo Adinegoro menginstruksikan untuk membangun gedung baru guna membangun sejumlah peninggalan Kerajaan Majapahit. Gedung baru inilah yang merupakan cikal bakal Museum Trowulan. Namun, setelah pergantian kekuasaan dari penjajahan Belanda ke penajajahan Jepang. Henricus Maclaine Pont yang sebelumnya cukup berjasa dalam melestarikan peninggalan Kerajaan Majapahit, ditawan Jepang karena berkewarganegaraan Belanda. Akhirnya, Museum Trowulanpun ditutup. Barulah pada tahun 1943 atas perintah Prof. Kayashima, pemimpin Kantor Urusan Barang Kuno (KUBK) di Jakarta, Museum Majapahit Trowulan dibuka kembali.
Koleksi utama museum berupa Surya Majapahit, Arca Camundi, Arca Airlangga (Wisnu Naik Garuda), Arca-arca dan relief dari masa Majapahit, situs-situs pemukiman dari masa Majapahit, prasasti dari masa Singosari, Kediri dan Majapahit, prasasti tertua “Siti Fatima binti Maimun”, koleksi Arkeologi dari Terakota (tanah liat).
Museum Airlangga
Kepala Museum : Drs. Nur Muhyar
Alamat : Jalan Mastrip No. 1 Kota Kediri
Telp : (0354) 773157 Faks. : (0354) 773157
Seiring ditemukannya situs purbakala di Kota Kediri pada tahun 1982, untuk pertama kalinya didirikanlah Museum Tirtoyoso pada tahun 1986 yang terletak di Jalan A. Yani, Kota Kediri. Namun, karena sarana dan prasarana yang kurang memadai, maka didirikanlah Museum Airlangga pada tanggal 30 November 1991 berdasarkan RIK No. 2/ 1982, Objek pariwisata dikembangkan ke arah barat Sungai Brantas di kawasan Gunung Klotok dekat Goa Selomangleng di Dusun Boro, Desa Pojok, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan luas areal 6670 m2. Proses pemindahan Museum tersebut dilakukan sejak tanggal 20 November 1991 hingga 31 Desember 1991.
Museum yang dikelola oleh Pemerintah Kota Kediri ini, diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Drs. Soelarso pada tanggal 6 Februari 1992 dan menyimpan 118 koleksi arca batu serta benda-benda peninggalan purbakala lainnya dari zaman kejayaan Kerajaan Mataram Hindu. Koleksi utama museum di antaranya: Siva, Jambangan Batu, Siva Nandi, Yoni, Prasasti Batu, Brahma, Parvati, Makara, Ardhanari, dan sebagainya.
Fasilitas :
Ruang Pameran Tetap
Tempat Penitipan Barang (locker)
Komputer
Penunjukan Arah (signage)
Taman Bermain Anak-anak
Pos Jaga
Toilet
Parkir
Waktu Operasional :
- Hari Senin- Kamis : pukul 08.00-16.00 WIB
- Hari Jumat Libur
- Hari Sabtu : pukul 08.00-16.00 WIB
- Hari Minggu : pukul 07.00-16.00 WIB
Biaya Tiket Masuk :
- Dewasa : Rp 1.000,-
- Anak-anak : Rp 500,-
Museum Kambang Putih
Alamat : Jl. Kartini No. 3 Tuban
Telp. : (0356) 321015
Museum ini merupakan museum umum yang diselenggarakan oleh pemerintahan kabupaten. Semula bangunan berfungsi sebagai kamar bola. Tanggal dibangun adalah 4 Januari 1984, namun baru difungsikan sejak tanggal 28 Maret 1984. Bangunannya dibuat di atas lahan seluas 150 m2 dibuat satu lantai dengan luas bangunan publik 125 m2, bangunan ini didirikan berdasarkan SK No 22 Th. 1984 dengan status kepemilikan tanah milik pemerintah.
Koleksi dari museum ini berupa : numismatik, kesenian, etnografi, arkeologi, pra sejarah,senjata, naskah kuno, sejarah, mata uang, keramik, bedug, kerang, fosil, gong.