Prasasti Wurare
Kategori : Naskah Kuno dan Prasasti
Elemen Budaya : Naskah Kuno dan Prasasti
Provinsi : Jawa Timur
Asal Daerah : Mojokerto
Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang isinya memperingati penobatan arca Mahaksobya i sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam bahasa Sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka atau 21 November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan dan perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan Singasari, yang dianggap oleh keturunannya telah mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya terletak di alas lapik arca Buddha tersebut, yang ditulis melingkar pada bagian bawahnya.
Prasasti berbentuk sajak 19 bait, yang diantaranya menceritakan tentang seorang pendeta sakti bernama Arry Bharad, yang membelah tanah Jawa menjadi dua kerajaan dengan air ajaib dari kendinya, sehingga masing-masing belahan menjadi Janggala dan Panjalu. Pembelahan dilakukan untuk menghindari perang saudara antara dua pangeran yang ingin berperang memperebutkan kekuasaan.
Arca mulanya ditemukan di daerah Kandang Gajak. Kandang Gajak termasuk dalam wilayah desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Di tahun 1817, arca dipindahkan ke Surabaya oleh Residen Baron A.M. Th. de Salis, dan saat ini terdapat di Taman Apsari, dekat pusat Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sumber : http://budaya-indonesia.org, 29 Februari 2012 oleh khusnul khuluk



























































































































Telah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia.
Keluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
Alangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu
Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.