
Museum Loka Budaya Universitas Cenderawasih
Kepala museum : Drs. Agus Samori, M.Si
Alamat : Jl. Sentani – Abepura, Jayapura, Propinsi Papua
Telp. : (0967) 581224
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : MuseumUncen.blogspot.com
Papua adalah salah satu propinsi yang memiliki keragaman suku bangsa, sangat kaya dengan benda-benda budaya yang bernilai tinggi yang harus dijaga dan dilestarikan, sehingga generasi muda penerus bangsa dan budaya tidak kehilangan jejak terhadap peninggalan nenek moyangnya, baik dari segi wujud bendanya maupun dari cerita keberadaan dan kejayaannya di masa lalu dalam kehidupan mitologi masyarakat pendukungnya, yang merupakan salah satu identitas dari suatu komunitas.
Wujud nyata dari pelestarian budaya di Bumi Cenderawasih adalah telah didirikan beberapa museum di provinsi ini, salah satu diantaranya adalah Museum Loka Budaya yang didirikan pada tahun 1970 dan diresmikan oleh Prof. Dr. Ida Bagus Mantra pada tanggal 1 Oktober 1973.
Berdirinya Museum Loka Budaya merupakan hasil pikiran, perjuangan serta kerja keras dari berbagai pihak dan dalam menjalankan fungsinya, Museum Loka Budaya banyak mendapat bantuan terutama dari John D. Rockefeler di Amerika, Pemerintah Belanda, Arkeolog dan Antropolog yang pernah melakukan penelitian di Papua serta pemerintah melalui proyek-proyek Pelita.
Semula Museum Loka Budaya berada di bawah Lembaga Antropologi Universitas Cenderawasih. Akan tetapi dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980 tentang Penataan Organisasi Perguruan Tinggi/Institut Negeri, maka lembaga Antropologi, khususnya bagian penelitian dilebur menjadi Pusat Penelitian Universitas Cenderawasih. Sedangkan Museum Loka Budaya tidak tertampung dalam struktur unit lainnya. Oleh sebab itu, pada tahun 1990 dikeluarkan Surat Keputusan Rektor tanggal 4 Juli 1990 nomor: 1698/PT.23.H/C/1990, yang menjadikan Museum Loka Budaya sebagai UPT (unit pelaksana teknis) berada di bawah pengawasan Rektor Universitas Cenderawasih.
Koleksi utama dari museum ini adalah benda-benda etnografi yang berasal dari 270-an suku di Papua yang terdiri atas: peralatan dapur; peralatan yang berhubungan dengan mata pencaharian hidup seperti peralatan bercocok tanam, berburu dan menangkap ikan; busana dan perhiasan tubuh; peralatan perang; peralatan membayar harta (mas kawin, denda,dll); benda-benda sakral; alat transportasi dan alat-alat musik.
Museum Kebudayaan Asmat
Alamat : Jl. Keuskupan Agats
Berada di atas lahan Taman Bunga Keong Emas dengan luas bangunan 6.500 m², museum ini dapat dicapai melalui dua pintu masuk: berjalan kaki melalui Taman Bunga Keong Emas atau melewati jembatan Taman Aquarium Air Tawar.Gedung museum mencontoh model rumah kariwari, yakni rumah pemujaan suku Tobati-Enggros, penduduk asli di tepi Danau Sentani, Papua, namun dikembangkan menjadi bangunan berarsitektur modern.
Gedung terdiri atas tiga bangunan utama dan dua bangunan penghubung yang masing-masing berbentuk segi delapan, diberi kesan rumah panggung. Atap berbentuk kerucut tiga setinggi 25 meter berbahan GRC dan pada permukaannya diberi kesan daun rumbia. Di berbagai bagian bangunan diberi ragam hias dengan warna khas Asmat, yakni messssrah, putih, dan hitam.
Ketiga bangunan utama digunakan untuk ruang pameran tetap koleksi museum, sedangkan dua bangunan penghubung sebagian dimanfaatkan untuk ruang pameran tetap dan sebagian lagi untuk ruang administrasi, serta ruang pimpinan museum.
Museum Negeri Provinsi Irian Jaya
Jl. Raya Sentani KM. 17 Kab. Jayapura
Telp. : 81788
Museum Provinsi Papua didirikan pada tahun 1981 dan secara resmi dimanfaatkan sebagai museum tahun 1983. Namun, peresmiannya baru dilakukan pada Tahun 1990. Museum Provinsi Papua memiliki visi, yaitu terwujudnya kebudayaan voscoviguratif Papua yang beradab dan lestari sehingga adat budaya dapat menciptakan persatuan dan kesatuan serta mewujudkan kesejahteraan dan standar hidup yang lebih baik bagi segenap masyarakat.
Koleksi museum berjumlah 3.447 koleksi yang meliputi benda geologi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, fisiologi, keramik, seni rupa, profil manusia, peta, dan diorama. Museum dilengkapi fasilitas sebagai berikut, ruang Pameran Tetap, ruang Pameran Temporer, ruang Auditorium, ruang Perpustakaan, ruang laboratorium, ruang Penyimpanan Koleksi, ruang Bengkel/ Preparasi, dan ruang Administrasi.