• screen 1 2
  • prambanan dan jam gadang
  • pura-wayang
  • Sawah dan danau 2
  • pelebon ami 1
  • photo ami 2 fl
  • photo ami 4 klentheng
  • photo ami 5 fl
  • photo ami 6
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi

SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI ASOSIASI MUSEUM INDONESIA (AMI) PUSAT

SELAMAT JALAN PAK AMIR

 

 

(5 Maret 1928—1 Juni 2013)

 

 

Nunus Supardi

Anggota Dewan Pakar Asosiasi Museum Indonesia

 

 

          Sekitar pukul 07.50 saya menerima telepon dari Pak Luthfi Asiarto yang mengabarkan bahwa sedang dalam penjalanan menuju Taman Kedawung, Tangerang Selatan, akan menjenguk Bpk. Drs. Mohammad Amir Sutaarga (biasa disapa Pak Amir) yang dirawat di RS Kurnia Bakti Husada Pondok Cabe. Pukul  08.10 Pak Luthfi kembali menelepon, memberitahukan bahwa Pak Amir pukul 08.05 dipanggil  Sang Khalik. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah kembali kepada-Nya, Pak Amir beristirahat dengan tenang di Menes, Banten, berdampingan dengan makam isteri dan putranya.

 

         Nama Pak Amir setelah berhenti menjabat Direktur Permuseuman tahun 1984, dan pensiun dari jabatan dosen Universitas Indonesia 1993, memang tidak lagi dikenal orang, terutama di kalangan muda. Tetapi bagi kalangan budayawan, khususnya di kalangan masyarakat museum, nama Mohammad Amir Sutaarga masih tetap melekat dalam ingatan. Segera, setelah berita duka itu tersiar berdatangan anak-anak didik beliau ke rumah duka untuk menyampaikan ucapan belasungkawa seraya mendoakan semoga segala kekhilafannya diampuni dan diterima di sisi-Nya.

 

Bapak Permuseuman Indonesia

 

        amir sutaargaDalam beberapa tulisan, Pak Amir sering mengganti nama aslinya menjadi Anak Gunung (suta  = anak, dan arga = gunung) atau Ibnu Jabal (suta = ibnu dan arga = jabal). Sejak beliau bekerja di  lembaga Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) tahun 50-an  seluruh hidupnya diabdikan untuk kemajuan permuseuman di Indonesia. Meskipun sejak kecil bercita-cita belajar perkapalan di Belanda, tetapi setelah bertemu dengan van der Hoop, seorang ilmuwan yang bekerja di BGKW, Pak Amir jatuh cinta dengan museum.

 

 

      Saat itu Pak Amir menjabat sebagai sekretaris Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Kepala BGKW. Setelah Prof. Hoesein mengundurkan diri, Pak Amir tampil menggantikannya menjadi kepala lembaga terbesar di Asia, BGKW. Tugas berat yang dipikul oleh Amir muda adalah bagaimana mengurus museum BGKW (yang kini menjadi Museum Nasional) secara mandiri, dalam segala hal, tanpa didampingi ahli dari Belanda lagi. Banyak masalah dan hambatan yang harus dihadapi, terutama terbatasnya SDM dan anggaran.

 

 

       Ketika menghadapi kesulitan anggaran yang serius,  Pak Amir sempat berselisih faham dengan sekretarisnya, Moh. Ghozali. Seperti dikisahkan oleh Ajip Rosidi dalam bukunya ”Mengenang Hidup Orang Lain: Sejumlah Obituari” di hal. 280, ketika dalam kesulitan itu Pak Amir mengusulkan agar Museum BGKW dibubarkan saja dan diserahkan kepada pemerintah. Usul itu ditolak keras oleh Ghozali. Peristiwa itu menyebabkan hubungan keduanya mengalami ketegangan hebat. Ketika Ghozali sakit dan dirawat di rumah sakit, semula Pak Amir tidak mau menjenguknya. Berkat pendekatan Ajip, Pak Amir mau menjenguk dan ternyata mereka berdua bukan bersitegang lagi tentang nasib BGKW melainkan bercandaria karena keduanya suka ”ngebodor” alias pandai bercerita lucu. Sebelum Dedy Mizwar membuat film berjudul ”Kentut”, Pak Amir telah menerbitkan buku berjudul ”Perang Kentut”. Buku yang  membuat pembaca tertawa terpingkal-pingkal.

       Mengenai masalah pembubaran BGKW (yang kemudian berganti nama menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia/LKI) seperti yang diusulkan Pak Amir akhirnya terlaksana. Tahun 1962 Museum BGKW/LKI dibubarkan, dan seluruh asetnya dialihkan menjadi milik pemerintah. Namanya diganti menjadi Museum Pusat di bawah Jawatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Nama Museum Pusat mulai tahun 1980 diganti menjadi Museum Nasional hingga sekarang.  

 

        Sebagai kepala BGKW, Pak Amir tidak hanya mengurus museum saja, tetapi juga merintis pengembangan museologi (ilmu museum) di Indonesia. Buku-buku Capita Selekta Museografi dan Museologi (jilid I, II dan III), Persoalan Museum di Indonesia, Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum karya Pak Amir telah menjadi buku pegangan bagi karyawan dan mahasiswa yang belajar museum.  Karena dinilai sebagai satu-satunya orang yang mendalami museologi saat itu, maka dalam Kongres Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI/LIPI) pertama di Malang tahun 1958, Pak Amir diundang untuk bicara tentang museologi di depan para peserta. Karena pengetahuan tentang museum yang amat luas, Pak Amir sering disebut-sebut sebagai Kamus Hidup Permuseuman.

 

       Salah satu keinginan yang hingga kini belum terwujud adalah berdirinya Akademi Museum untuk mendidik dan mengembangkan museologi di Indonesia. Dalam sebuah tulisannya di tahun 1962, Pak Amir membuat pantun yang mencerminkan besarnya tekad Pak Amir memajukan permuseuman Indonesia. Pantun dalam bahasa Sunda itu berbunyi: sapandjang djalan soreang / moal weleh diaspalan / sapandjang tatjan kasorang / moal weleh diakalan. Jadi, sepanjang tujuan itu belum tercapai, harus terus diperjuangkan.

 

 

        Selain menulis teori museologi, Pak Amir juga menjadi perintis berdirinya museum-museum baru di Indonesia. Tidak hanya mendirikan Museum Negeri Provinsi di setiap provinsi saja, tetapi juga mendorong berdirinya museum-museum pemerintah daerah dan museum-museum pribadi. Salah satu museum pribadi yang kini tambah berkembang maju adalah museum milik Pande Suteja Neka di Ubud yang berdiri tahun 1985. Jumlah museum di Indonesia kini telah meningkat,  dari 46 museum di tahun 80-an, menjadi  hampir 300 museum.

        

Ketika tahun 1955 berkunjung ke Paris, Pak Amir menemui pembesar-pembesar UNESCO yang mengurus museum, meminta agar dikirim tenaga ahli untuk membantu pengembangan museum di Indonesia. Dikirimlah seorang ahli museum Jhon Irwin dari Victoria & Albert Museum di London. Hasilnya, Jhon Irwin menyarankan agar dibangun museum nasional yang dapat menggambarkan keanekaragaman budaya Indonesia, membentuk dinas-dinas museum serta melakukan  pendidikan dan pelatihan tenaga museum.  Berkat bimbingan Prof. Dr. IB Mantra sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan dan masukan dari Jhon Irwin, ketika memasuki pembangunan lima tahun pertama (1969)  Pak Amirlah yang meletakkan dasar-dasar pembangunan bidang museum.  

      

 Selain menumpahkan seluruh perhatiannya pada bidang museum, Pak Amir juga rajin menulis kebudayaan dan menerjemahkan buku. Buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia antara lain: Perempuan di Titik Nol (Woman at Point Zero, karya Nawal El Saadawi), Petualangan Ibnu Batutu (Ross E Dunn) Penghidupan dalam Zaman Prasejarah di Indonesia (HR. Van Heekeren), dll.

 

 

       Sepak terjang Pak Amir dalam memajukan permuseum di Indonesia telah menarik perhatian Komunitas Jelajah, sebuah organisasi kaum muda yang mencintai peristiwa-peristiwa sejarah. Untuk menghargai perjuangan Pak Amir pada tahun 2012 yang lalu komunitas itu menyelenggarakan acara Malam Anugerah Purwakalagŗha (Museum Awards). Orang pertama yang menerima penghargaan itu adalah Pak Amir, yang sekaligus dianugerahi sebutan Bapak Permuseuman Indonesia. Suatu penghargaan yang sangat pantas  bagi Pak Amir yang telah mengabdikan dirinya sepanjang hayat untuk kemajuan museum di Indonesia.

 

“Ilmu kantong bolong”

 

      Dalam perbincangan sambil makan kue ulang tahun ke-85 tahun bulan Maret yang lalu (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 5 Maret 1928), Pak Amir mengisahkan tentang “ilmu kantong bolong”. “Ilmu” itu lahir dari sosok seorang punakawan dalam pewayangan bernama Petruk yang  digambarkan memiliki prinsip hidup tidak peduli dengan uang dan kekayaan. Seperti kantong yang berlubang (bolong), Petruk alias  Kantong Bolong, hidup dengan apa adanya.

 

       “Ilmu” itu dijadikan pegangan hidup Pak Amir. Dicontohkan, pada saat menjabat sebagai Direktur Museum bila ada penguasaha dan pejabat museum dari daerah yang memberikan upeti selalu ditolaknya. Menurut Pak Amir, anggaran museum itu kecil sekali. Kalau kemudian dana yang kecil itu dipotong dan potongan itu diberikan kepada beliau, lalu hasilnya seperti apa?  Pak Amir juga mengagumi pendapat ahli museum Dr. PV van Stein Callenfels yang menyatakan bahwa sarjana museologi adalah seorang pekerja ilmiah yang harus cinta pada kebenaran dan kejujuran.

 

       Berkat ilmu itu beliau merasa tenang dalam menjalani sisa hidup, meskipun tinggal di rumah  sederhana yang lokasinya diujung jalan buntu di kompleks perumahan Kedawung Indah, Tangerang Selatan. Di kalangan masyarakat Jawa posisi rumah seperti itu disebut “tusuk sate”, dan selalu dihindari karena diyakini akan memberikan pengaruh tidak baik bagi penghuninya. “Saya tidak peduli dengan tusuk sate. Nyatanya sampai sekarang saya baik-baik saja. Ya tho...”, kata beliau sambil tertawa.

  

     Perbincangan 3 bulan yang lalu itu ternyata adalah pertemuan terakhir kami dengan beliau. Kemarin kita kehilangan seorang tokoh bidang museum. Dengan wajah yang tenang dan bersih seperti sedang tibur Pak Amir menghadap Yang Maha Tahu bersama dengan ilmu ”kantong bolong”-nya Petruk.  Suatu teladan yang sangat pantas untuk ditiru. Selamat jalan Bapak Permuseuman Indonesia.

 

Nunus Supardi

Asosiasi Museum Indonesia (AMI)

 

 

MELUHURKAN MUSEUM, MEMULIAKAN KEBUDAYAAN



-Kutipan pernyataan Putu Supadma Rudana (Ketua Umum AMI), dihadapan Para  Ibu Negara serangkaian Spouse Program KTT ASEAN, 18 November 2011-

 

 

 

RAPIMNAS AMI 2015

  • IMG-20151108-WA0005
  • IMG-20151108-WA0006
  • IMG-20151108-WA0009
  • IMG-20151108-WA0010
  • IMG-20151108-WA0013
  • IMG-20151108-WA0014
  • IMG-20151108-WA0008
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...

Kilas Pandang AMI

PENGUKUHAN AMIDA DKI JAKARTA

  • pengukuhan amida dki
  • 28156070 294847257709390 3559697288953593856 n
  • 28154277 342602336230090 2597190556664725504 n

SELAYANG PANDANG MUNAS III ASOSIASI MUSEUM INDONESIA(AMI) & ANJANGSANA MUSEUM KETUA UMUM TERPILIH

Kilas Lintas Rakor AMIDA

  • IMG 4560
  • IMG 4485
  • IMG 4532
  • IMG 4589
  • IMG 4611
  • IMG 4614
  • IMG 4616
  • IMG 4621
  • IMG 4636
  • IMG 4637
  • IMG 4790
  • IMG 4800
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......

Dari Kami

  • Keluarga Besar Asosiasi Museum Indonesia Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H.
    Semoga damai senantiasa menyertai kita. Salam Museum Di Hatiku.
  • Ingin tahu rumah budaya bangsa di seluruh Indonesia?
    Silakan klik:
     Profil Museum

logo AMI

Berbagi Melalui Media AMI

  • Buletin AMI Depan

  • AMI -final 10042015 checked-page-001

  • Teaser Media AMI



  • Ingin Media AMI dikirimkan ke museum/instansi Anda?

    Kabarkan kepada redaksi melalui:

    This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
  • Silakan Baca Media AMI edisi 2014. Unduh tersedia di sini.
  • Silakan Baca Media AMI edisi 2015. Unduh tersedia di sini.
  • Silakan Baca Media AMI edisi 2016. Unduh tersedia di sini.

Kertas Kerja Permuseuman

  • Teaser Presentasi Ketum AMI
  • Slide01
  • Teaser Presentasi AMIDA Sulawesi
  • Presentasi dari Ketua Umum AMI. Paparan arah kebijakan organisasi.
  • Paparan dalam kegiatan Rapat Kerja Kementerian Koordinator Maritim, Banten - Mei 2016.
  • Aspirasi dari AMIDA Sulawesi. Gagasan pengembangan permuseuman di daerah.

Paparan Para Pakar

  • Slide1
  • Teaser Presentasi Jefri Riwu Kore
  • Teaser Presentasi Harry Widianto
  • Teaser Presentasi Roy Suryo
  • Teaser Presentasi Firmansyah Lubis
  • Unduh makalah dari Komisi X DPR-RI, Ridwan Hisjam. Perspektif strategis perkembangan permuseuman.
  • Unduh makalah dari Komisi X DPR-RI, Jefirstson Riwu Kore. Pandangan mendalam atas museum di Nusantara.
  • Unduh presentasi dari Direktur PCBM Kemdikbud RI, Harry Widianto. Deskripsi komprehensif permuseuman kita.
  • Unduh paparan pakar telekomunikasi, Roy Suryo. Kemungkinan implementasi teknologi digital bagi kemajuan museum.
  • Unduh makalah dari Direktur e-Government, Firmansyah Lubis. Pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan museum.

HARI MUSEUM INDONESIA

  • Museum_dan_Solidaritas2.jpeg

Maestro

  • Obituari Taufiq Kiemas 
    (31 Desember 1942 - 8 Juni  2013)

    Obituari Taufiq kiemas
    Berpulang ke haribaan Tuhan, Bapak Taufik Kiemas, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia. Kita kehilangan suri tauladan yang memuliakan bangsa.
  • OBITUARI MOH. AMIR SUTAARGA 
    (5 Maret 1928—1 Juni 2013)

    amir sutaargaKalangan permuseuman dan juga kebudayaan Indonesia kehilangan salah satu tokoh mumpuni, Moh Amir Sutaarga. Beliau berpulang kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa pada 1 Juni 2013 pukul 08.05 WIB di Jakarta. 

  • OBITUARI GATHUT DWI HASTORO 
    (3 Mei 1964 - 29 Maret 2016)

    224046 107043152717835 1902923 nTelah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia. 
  • Obituari Tri Prastiyo

    Tri PrastiyoKeluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
     

JELAJAH

Ingin Penelitian Rawa? Datang saja ke Museum Rawa Indonesia

 

Tahun 1993, Rubiyanto H Susanto, saat kali pertama melakukan penelitian mengenai rawa di Sumatera Selatan, mengalami kesulitan mendapatkan data. Pengalaman tersebut lantas mendorong guru besar dari Universitas Sriwijaya ini mendirikan museum mengenai rawa. Selengkapnya ....

 


Jalan-Jalan ke Museum Trinil, Yuk...

 

Madiunpos.com, NGAWI – Ada beberapa tempat di Indonesia yang memamerkan kehidupan pada masa prasejarah. Museum Trinil adalah salah satu tempat yang menampilkan kehidupan masa prasejarah itu dan menjadi andalan pariwisata Ngawi. Selengkapnya ....

Prasasti

PRASASTI ULUBELU

 

Prasasti Ulubelu adalah salah satu dari prasasti yang diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda dari abad ke-15 M, yang ditemukan di Ulubelu, Desa Rebangpunggung, Kotaagung, Lampung pada tahun 1936. Prasasti Ulubelu saat ini disimpan di Museum Nasional, dengan nomor inventaris D.154.Read more ....

 

Tutur Luhur

  • Ir. Soekarno

     Ir SoekarnoAlangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu Read more......
  • Susilo Bambang Yudhoyono

    sby pidato Kita juga bersyukur ke hadirat Allah SWT karena pada sore hari ini kita dapat menyaksikan Peresmian Museum Jenderal Besar Doktor Abdul Haris Nasution sebagai Read more .....
  • Sir Rudolf Bing

    Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
  • Pablo Picasso 


    Berilah aku sebuah museum dan aku akan mengisinya dengan karya adiluhung

Kabar Museum

Museum Bahari Jakarta Terbakar

Museum Bahari Jakarta Terbakar

 

Museum Bahari yang terletak di kawasan Kota Tua, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami kebakaran. Kobaran api terlihat di bangunan bekas peninggalan zaman Belanda tersebut.

Read more...

Obituari Nyoman Gunarsa

Obituari Nyoman Gunarsa
TINGGALAN TOREHAN KUAS NYOMAN GUNARSA

Keluarga Besar permuseuman kembali berduka atas berpulangnya Sang Maestro Nyoman Gunarsa pada Minggu, 10 September 2017 lalu. Selama hidupnya, selain sebagai seniman lukis penuh talenta, Beliau dikenal intens merawat, melestarikan dan mengembangkan seni budaya, baik di Bali maupun Nusantara.

Read more...

Gelar Pertemuan Nasional, AMI Bahas Managemen Pengelolaan Museum

Gelar Pertemuan Nasional, AMI Bahas Managemen Pengelolaan Museum

 

Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan menggelar Pertemuan Nasional Museum, yang bertema Museum Sebagai Sumber Belajar dan Pendidikan Karakter Bangsa di Yogyakarta 16 – 19 Mei 2017 di hotel Sahid Rich Yogyakarta.

Read more...

400 Pengelola Museum Bahas Permuseuman di Indonesia

400 Pengelola Museum Bahas Permuseuman di Indonesia

 

Indonesia memiliki ratusan museum baik yang dikelola pemerintah, swasta maupun perorangan. Namun banyak museum yang kondisinya kurang perhatian dan jarang dikunjungi masyarakat. Masalah managemen pengelolaan menjadi masalah penting bagi museum di Indonesia.

Read more...

Jogja Tuan Rumah Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia 2017

Jogja Tuan Rumah Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia 2017

 

Jogjakarta menjadi tuan rumah Pertemuan Nasional Museum se-Indonesia 2017. Acara yang digelar Sahid Rich Hotel, Jalan Magelang, 16-19 Mei ini diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kerja sama dengan Pemprov DIJ dan Asosiasi Museum Indonesia (AMI).

Read more...

Indonesia Bisa Contoh Singapura dan Eropa Kembangkan Museum

Indonesia Bisa Contoh Singapura dan Eropa Kembangkan Museum

Komisi X DPR memberikan catatan kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud mengenai perkembangan museum. Salah satunya mengenai data dan informasi Lembaga museum bagi masyarakat.

Read more...

Liburan Natal, Museum Brawijaya Jadi Perhatian Khusus Para Wisatawan

Liburan Natal, Museum Brawijaya Jadi Perhatian Khusus Para Wisatawan

 

MALANGTIMES - Liburan Natal dan Tahun Baru tahun ini, Kota Malang dibanjiri wisatawan dari berbagai daerah. Banyak tempat di Kota Malang yang menjadi perhatian khusus para wisatawan. Salah satunya adalah Museum Brawijaya Malang.

Read more...

12 TAHUN TSUNAMI ACEH: Peringati 12 Tahun, Museum Tsunami Dibuka Malam Hari

12 TAHUN TSUNAMI ACEH:

Peringati 12 Tahun, Museum Tsunami Dibuka Malam Hari

 

GEMPA dan tsunami di Aceh yang terjadi tanggal 26 Desember 2004 silam sudah lewat 12 tahun. Meski telah berlalu, tetapi ini tidak layak untuk dilupakan begitu saja. 

Read more...

Titik Pandang

MEMULIAKAN KEINDONESIAAN KITA

Oleh : Supadma Rudana*

 

Salam Bhinneka Tunggal Ika

 

Ketum AMIMedia sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father. Read more ....

Ulas Gagasan

KEMENTERIAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
(Impian Lama yang Belum Terwujud)

Oleh : Nunus Supardi (Pemerhati Kebudayaan)

 

 

Salah satu bidang yang setiap musim kampanye, baik calon legislatif (DPR dan DPRD) maupun calon pejabat eksekutif mulai dari calon bupati dan wakil bupati, calon walikota dan wakil walikota sampai pada calon presiden dan wakil presiden, yang jarang disentuh sebagai materi kampanye adalah masalah kebudayaan. Kalau toh muncul, hanya sebatas kulitnya. Belum terungkap secara menyeluruh tentang arti dan peran kebudayaan, melainkan hanya sebatas kesenian saja. Tidak sampai pada perbincangan mengenai seluruh aspek dan unsur yang terkandung dalam kebudayaan. Read More....

 

Ikuti Kami di :

facebook icon Ami Pusat atau 

 Twitter-Vector-Icon@asosiasimuseum