Rahmat Shah: Menghadang Mal dengan Kebun Binatang
Jakarta -Terlahir sebagai anak desa di pinggiran hutan Pematang Siantar, sejak belia Rahmat Shah sudah terbiasa hidup dengan aneka satwa. Itulah yang kemudian membawanya menjadi seorang pemburu bersertifikat internasional. Ia sudah melakukan perburuan ke berbagai negara seperti Amerika, Kanada, Inggris, Italia, Jerman, Turki dan hampir seluruh Afrika.
"Saya putera Indonesia pertama yg menerima penghargaan International Conservation Award, Big Five "Grand Slam" Award," ungkap Rahmat pada acara Pertemuan Nasional Museum Seluruh Indonesia, pekan lalu.
Kehadiran ayah dari model, bintang iklan, dan pemain film Raline Shah dalam acara itu menjadi istimewa. Sebab Rahmat telah 15 tahun mundur dari asosiasi permuseuman karena berselisih paham dengan para pengurusnya. Ia kemudian berkonsentrasi mengurusi kebun binatang, termasuk mendirikan "RAHMAT" International Wildlife Museum & Gallery sejak pertengahan Mei 1999.
Koleksi di museumnya itu sebagian adalah hasil perburuan Rahmat. Konsep berburu, kata dia, merupakan bagian dari konservasi. Sebaba jenis satwa yang diburu sudah ditentukan ukuran maupun usianya. Perburuan pun hanya boleh dilakukan pada siang hari dan tak boleh menembak sesuka hati. "Kalau menyalahi prosedur bisa dikenai sanksi penjara dan denda ribuan dolar lo," ujarnya.
Pada pertengahan Maret lalu, Rahmat yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah itu pernah terlibat polemik dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Ia tak terima dituding sebagai pihak yang turut bertanggung jawab atas matinya sejumlah satwa di kebun binatang Surabaya.
"Saya itu tiga kali berbicara dengan Presiden dan menteri terkait, tapi dia sekali pun tak mau mendengar. Sukanya menebar kebohongan publik, arogan sekali," kata Rahmat.
Kepada para pengurus museum ia berpesan agar menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah di sekitar, bermacam komunitas, serta media massa. "Buatlah gimmick, lalu undang pers agar mereka apa yang terjadi di museum terekspos," ujarnya.
Sebelum menutup usia, ia ingin seluruh daerah kabupaten/kota sudah punya kebun binatang. "Agar anak-anak tidak cuma mencari hiburan ke mal," ujarnya.
Sumber : detik.com