Ani Yudhoyono Jelajahi Museum Bhakti TNI Bersama 200 Anak
Untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya pengetahuan sejarah, menumbuhkan kecintaan pada negeri, dan sikap menghargai akan perjuangan pahlawan di masa penjajahan dahulu kala, Ibu Hj Ani Bambang Yudhyono mengajak sekitar 200 anak SD di Jakarta dan sekitarnya untuk mengunjungi museum dan monumen yang ada di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/11).
Acara ini merupakan lanjutan dari program Ayo ke Museum Bersama Ibu Negara yang diprakarsai Ibu Ani bersama Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) yang diselenggarakan dalam rangka Tahun Kunjungan Museum 2010. Juga sekaligus, memperingati Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Tepat pukul 15.00 WIB, Ibu Ani dan rombongan tiba di Museum Bhakti TNI yang bertempat di halaman utama Mabes TNI. Adalah I Wayan Gusti, Kaurbiminfo Monumen Seroja, Monumen Pancasila Sakti, dan Pusjarah TNI yang memandu rombongan dan memberikan penjelasan mengenai foto dan diorama sepanjang "penjelajahan" museum.
Tanpa rasa canggung, Ibu Ani berbaur dengan anak-anak dan sabar menjelaskan setiap pertanyaan polos mereka. Misalnya, tentang apa saja tugas TNI dan syarat menjadi seorang Tentara Nasional Indonesia.
Setelah berkeliling di museum berlantai dua tersebut, rombongan beralih ke seberang gedung museum menuju Monumen Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan RI. Di sana bertengger patung batu berukuran sangat besar di mana tokoh Jenderal Besar Soedirman ditandu oleh empat orang dan dikawal dua tentara.
Saat itu Ibu Ani bertanya kepada anak-anak, apakah mereka tahu mengapa Sang Jenderal selalu ditandu saat bepergian. Ia menjelaskan, "Itu karena beliau sedang sakit, jadi harus melanjutkan perjuangan dengan ditandu. Ini contoh semangat yang luar biasa. Walau sakit namun tetap berjuang dan memimpin perang."
Perjalanan pun lanjut ke monument lainnya yang masih berada di lingkungan yang sama. Yaitu, Monumen Trikora, Monumen Dwikora, dan Monumen Seroja. Meski lelah, terlihat dari wajah anak-anak ini kalau mereka sangat antusias dan gembira.
Seakan ingin memberikan kesan lebih, sebelum pulang, Ibu Ani memberikan beberapa pertanyaan kepada anak-anak. Seperti, apa singkatan Trikora dan Apa nama Kota Dili sebelum diganti. Anak yang berhasil menjawab diberikan kenang-kenangan langsung dari Ibu Ani.
Ibu dua anak ini juga tak menolak ketika ada anak yang meminta tanda tangannya dan berfoto bersama.
Ibu Ani berpesan, agar anak-anak ini mau menceritakan kepada kawan-kawan mereka bahwa museum ini terbuka untuk semua anak dan mengajak mereka untuk mengisi waktu liburan ke museum.
"Mudah-mudahan semangat pahlawan tetap melekat di hatimu. Salam untuk keluarga dan terima kasih sudah datang, ya," kata Ibu Ani sambil melambaikan tangannya.
Foto & tulisan : Ester
Sumber :http://www.tabloidnova.com