• screen 1 2
  • prambanan dan jam gadang
  • pura-wayang
  • Sawah dan danau 2
  • pelebon ami 1
  • photo ami 2 fl
  • photo ami 4 klentheng
  • photo ami 5 fl
  • photo ami 6
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi
  • photo by M. Bundhowi

SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI ASOSIASI MUSEUM INDONESIA (AMI) PUSAT

Harum Nama Pahlawan Mewangi dari Sebuah Dusun


Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Sekretaris Jenderal serta Bendahara Umum AMI belum lama melakukan anjangsana ke Museum Soesilo Soedarman di Cilacap, Jawa Tengah, 22 November 2015. Kunjungan ke daerah yang kali pertama dilaksanakan pasca Rapat Pimpinan Nasional AMI, mempertemukan sekaligus mengkonsolidasikan seluruh jajaran Asosiasi Museum Indonesia se-Indonesia, dilakukan dalam rangka membangun jejaring komunikasi secara lebih komprehensif dengan museum-museum di Nusantara. Secara khusus pula anjangsana tersebut dimaknai sebagai wujud kebersamaan menyambut ulang tahun Museum Soesilo Soedarman yang ke-15.

 

Tim Sekretariat AMI yang hadir mendampingi berkesempatan mendokumentasikan perjalanan Ketum, Sekjen dan Bendum AMI ke kota pesisir selatan pulau Jawa tersebut dalam sebuah reportase. Mari simak peristiwa kunjungan serta makna-makna mendalam dari kehadiran Museum Soesilo Soedarman.



t P1014395Setelah enam jam perjalanan dengan kereta dari Jakarta, kami pun tiba sedini hari di Stasiun Kroya, Cilacap. Waktu menunjukan pukul 4.30. Udara gigil menghembus bersama suara burung pagi. Kendati kereta belum sepenuhnya berhenti, Bendahara Umum AMI, Waluyono, yang telah sepenuhnya mengancingkan jaket penghangat, berdiri tepat di muka pintu kereta bagaikan bersiap turun menyambut tanah pesisiran Cilacap. Berulang kali ia memberikan informasi bahwa stasiun ini merupakan salah satu perlintasan yang penting dalam transportasi kereta api di pulau Jawa, sekaligus menyampaikan kalau Museum Soesilo Soedarman, lokasi tujuan kami hari itu, tidak jauh berjarak dari stasiun lama ini.


Entah bagaimana, tidak ada seorangpun di antara kami yang masih diliputi kantuk pagi itu. Padahal boleh dikata, waktu tempuh dari Jakarta terbilang panjang. Apalagi semalaman tim AMI tersebut secara intens berdiskusi perihal program kegiatan serta rencana pengembangan permuseuman di tahun 2016 serta tahun-tahun berikutnya. Peluit kepala stasiun ditiup lantang, menyisakan gema yang bergaung hilang, bagaikan mengundang kami untuk segera berancang turun menjejak kaki di peron stasiun yang lengang.


Sejurus kemudian, Sigit Gunardjo, Sekretaris Jenderal AMI, terlihat gegas menyeberang ke sisi peron. Ia menyusul Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, yang terlihat cekatan memintas langkah memimpin jalan di depan. Lima belas menit berselang, seusai menunaikan sholat subuh, kami menuju pintu masuk stasiun, di mana seorang pria benama Yusuf yang tergabung sebagai staf pengelola Museum Soesilo Soedarman telah menunggu kedatangan kami.


Sembari mengemudi, ia menjelaskan bahwa jarak ke museum hanya sekitar 30 menit saja. "Bahkan bisa lebih cepat, kalau di subuh hari seperti ini," ujarnya. Kelihatannya Yusuf cukup sabar menjawab pertanyaan demi pertanyaan dan memaparkan peran penting Soesilo Soedarman yang adalah kelahiran Desa Kroya, Cilacap, bagi masyarakat setempat. Siapa pula yang tidak tahu, betapa kiprah Beliau juga begitu mulia bagi bangsa ini: meniti karir sebagai prajurit TNI, dipercaya menjabat posisi strategis di pemerintahan (Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, hingga memegang peran sebagai Menko Polhukam), serta berbagai sumbangsih nyata lainnya.
"Sangat tepat bila Museum Soesilo Soedarman ini didirikan, demi mengabadikan jasa-jasa Beliau, agar masyarakat memahami laku kehidupan seorang patriot serta pelaku sejarah Indonesia yang penting ini," ujar Putu Supadma Rudana menanggapi. "Kisah perjuangan serta pengabdian Beliau adalah suri tauladan bagi kita semua," tambahnya.

P1014405


Matahari terbit menyingsing fajar, memberi cahaya pada lanskap desa dini hari. Sepanjang jalan kami saksikan indahnya persawahan yang membentang bagai hingga ke batas cakrawala, pertanda karunia yang tiada terkira bagi bumi Nusantara. Nun di kejauhan, hutan-hutan yang merimbun diterpa rekah cahaya pagi, terlihat sedemikian elok melebihi lukisan karya manusia manapun. Semuanya terlihat berpadu selaras dalam irama alam yang meneduhkan batin.


Beberapa kali kami jumpai penduduk desa yang berjalan-jalan di pinggiran. Mereka tampaknya akan pergi ke pasar terdekat guna membeli kebutuhan sehari-hari. Senyum mereka tampak bersahaja tatkala mobil yang kami tumpangi mendahului secara perlahan. Senyum yang barangkali sangat sulit dijumpai dalam suasana arus deras mobilitas perkotaan, berkilo-kilo meter jauhnya dari sini.


t P1014494 presBenar kata Yusuf, tidak sampai 30 menit sampailah kami di Museum Soesilo Soedarman. Seorang perempuan, yang tiada lain ialah istri dari Darjito, pria yang dipercaya mengelola museum sehari-hari, dengan wajah bahagia menyambut kami. Dipersilakan singgah di rumah dinas museum, kami duduk sesaat melepas penat dengan hidangan kue penganan khas desa setempat.


"Pak Darjito masih di rumah. Sebentar akan bergabung kemari," perempuan tersebut memberikan penjelasan. "Bagaimana perjalanannya?"


Ketua Umum AMI menjawab santun bahwa merupakan kegembiraan dapat berkunjung ke Cilacap dalam kesempatan berharga serangkaian ulang tahun museum. "Ini kali pertamanya saya ke Cilacap, kendati Pak Darjito telah berulang-ulang mengundang kami untuk mampir. Kami berjumpa tidak hanya sekali, bahkan dalam aneka acara seperti di Tanjungpinang, Malang, dan Semarang," jawabnya seraya berterimakasih atas sambutan para pengelola museum yang begitu hangat.

t P1014474 pres
Sejak museum ini berdiri, Darjito sudah dipercaya untuk menjaga dan merawat museum. Sekarang usia Pak Darjito sudah 65 tahun, dan sampai kini semangatnya tidak pernah surut dalam memperhatikan berbagai hal mengenai museum. Hanya ada 15 orang yang bertugas di museum tersebut, semuanya adalah warga desa setempat, dipimpin oleh Direktur Museum, Ungki Apoli, yang juga masih bagian dari keluarga besar Soesilo Soedarman. Koleksi-koleksi yang tersimpan di dalam museum sendiri dikumpulkan secara kolektif oleh pihak keluarga, meliputi memorabilia perjalanan karir Soesilo Soedarman, catatan perjalanan ke berbagai negara, foto-foto lawatan dinas ataupun kenegaraan, kisah dan silsilah keluarga, hingga beberapa senjata atau kendaraan perang yang berkaitan dengan cerita hidup Beliau. Adalah Indroyono Soesilo, putra kedua yang juga pernah menjabat sebagai Menko Kemaritiman era Jokowi, yang secara telaten mengumpulkan benda-benda kenangan atas sang ayahanda dan mendorong terwujudnya museum ini.


Kesadaran pendirian museum sebenarnya mengemuka dari Soesilo Soedarman sendiri, tertuang dalam wasiat yang ditulis pada tahun 1983 (yang surat asli bertuliskan tangan Beliau sendiri ini terpasang khusus di museum). Sayangnya, baru setelah Beliau wafat di tahun 1997 barulah para keluarga bersama-sama merumuskan terwujudnya museum yang diidam-idamkan oleh Beliau.

 

Lima Belas Tahun Merawat Sejarah


"Museum ini didirikan di atas lahan rumah kepunyaan Eyang Pak Soesilo," demikian tuturan Ungki Apoli di sela acara peringatan ulang tahun museum, beberapa jam kemudian. "Pak Soesilo sangat dekat dengan Eyang, bahkan boleh dikata jauh lebih dekat dibandingkan dengan orangtua Beliau sendiri. Sang Eyang pula yang selalu mendukung Pak Soesilo di masa kanak dan masa muda. Jasa tulus Beliau sangat dijunjung oleh Pak Soesilo, sehingga kemudian Beliau berkeinginan agar sebuah museum didirikan di lahan ini sebagai bentuk penghormatan atas peran Eyang. Barangkali, tanpa kehadiran sang Eyang, Pak Soesilo tidak akan mencapai prestasi sebagaimana yang kita kenal sekarang," tuturnya.


P1014463 presAcara seremonial peringatan 15 tahun Museum Soesilo Soedarman berlangsung sederhana namun sarat makna. Undangan terdiri dari para jajaran pemerintah desa dan kecamatan, diramaikan oleh penduduk setempat yang berkeinginan menyaksikan jalannya acara. Tidak jauh dari dari lokasi seremoni, terdapat warung-warung yang dikelola oleh warga serta aneka pedagang kaki lima yang menjajakan penganan-penganan yang disuka anak-anak. Saat kegiatan berlangsung bahkan terdengar riuh gembira anak-anak yang berenang di kolam samping museum. Pendek kata, museum ini terasa begitu hangat, di mana warga dapat menikmati aneka atraksi sekaligus berkesempatan untuk mengenal lebih jauh dengan sosok Soesilo Soedarman.


"Museum ini berhasil memadukan peran sebagai lembaga yang mengedukasi sekaligus wahana rekreasi. Meskipun promosi manfaat museum terus kita gencarkan, memang masih saja ada kendala paradigma publik bahwa museum adalah tempat penyimpanan barang kuno yang tidak menarik, apalagi memiliki makna bagi dunia era sekarang. Saya sangat mengapresiasi langkah kreatif dari Museum Soesilo Soedarman, sebagaimana juga museum-museum lainnya yang berusaha mendekatkan museum dengan masyarakat, baik melalui penyelenggaraan program, penambahan atraksi atau wahana, hingga menggalang kerjasama dengan komunitas ataupun pihak-pihak lainnya," ungkap Putu Rudana saat meninjau koleksi Museum Soesilo Soedarman.


Hal serupa juga diungkapkan oleh Ungki Apoli, yang menyampaikan bahwa Museum Soesilo Soedarman telah menerima program revitalisasi dari Kemdikbud untuk meremajakan tampilan serta penataan koleksi. "Hasilnya adalah sebagaimana yang kita saksikan sekarang. Dan akan terus kami revitalisasi secara mandiri semata agar museum ini dapat diminati serta dinikmati oleh masyarakat secara luas," imbuhnya.

 

Museum  ini menyimpan berbagai memorabilia peninggalan sejarah Soesilo Soedarman, terdiri dari beberapa ruangan dengan tema kurasi yang mengkhusus, di antaranya ruang budaya, ruang keluarga, ruang yang menjelaskan perjalanan karir dan kiprah Soesilo Soedarman sebagai prajurit TNI serta pejabat, hingga sebuah halaman yang memajang koleksi-koleksi pesawat angkatan udara, tank, hingga benda peraga lainnya. Yang paling menarik perhatian adalah sebuah pesawat yang berdiri megah di titik tengah halaman serta tidak pernah luput menjadi obyek foto para warga.


"Itu pesawat Bronco," jelas Ungki Apoli kepada kami. "Hanya ada dua di dunia. Satunya lagi ditempatkan di Museum Texas di Amerika Serikat," tambahnya seraya menjelaskan proses diizinkannya pesawat Bronco tersebut menjadi koleksi museum in, yang diprakarsai oleh pihak keluarga Soesilo Soedarman.

t P1014523 pres


Selama limabelas tahun pendiriannya, kendati berlokasi di kawasan yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan, Museum Soesilo Soedarman telah menunjukan keteguhannya dalam merawat jalan sejarah negeri ini melalui usaha merawat memorabilia dan cerita dari patriot bangsa, Soesilo Soedarman. Apalagi museum ini merupakan yang satu-satunya di Cilacap, sehingga sangat penting untuk diperhatikan. Ketua Umum AMI juga menyampaikan, sebagaimana komunikasi yang dilakukannya selama ini bilamana berjumpa dengan stakeholder pemerintahan, bahwa tiap-tiap daerah perlu untuk membangun museum, bukan hanya sebagai wahana yang menyimpan sejarah melainkan sebagai rumah bersama yang menjadi cerminan visi kehadiran kota dan masyarakatnya.


"Museum menunjukan bangsa," ucap Putu Rudana. "Saya yakin itu ungkapan yang sangat tepat karena menggambarkan betapa dalam museum sebenarnya tercerminkan pikiran, gagasan, laku, sejarah, hingga visi bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Merawat museum adalah sejalan dengan upaya merawat kebhinekaan Nusantara kita."

t P1014512 pres
Begitulah, kami kemudian meninggalkan Cilacap dengan kenangan penuh kesan, pada hari yang sama. Kesederhanaan masyarakatnya, keindahan lanskap alamnya, serta kisah pengalaman dari Museum Soesilo Soedarman, berikut laku tulus pengelolanya dalam merawat warisan sejarah, menjadi pemantik semangat untuk terus memuliakan, menggaungkan dan mengabadikan karya budaya bangsa melalui museum. Semangat yang semoga terus bertumbuh senantiasa, menerangi langkah bangsa ini.

 

 

 

MELUHURKAN MUSEUM, MEMULIAKAN KEBUDAYAAN



-Kutipan pernyataan Putu Supadma Rudana (Ketua Umum AMI), dihadapan Para  Ibu Negara serangkaian Spouse Program KTT ASEAN, 18 November 2011-

 

 

 

RAPIMNAS AMI 2015

  • IMG-20151108-WA0005
  • IMG-20151108-WA0006
  • IMG-20151108-WA0009
  • IMG-20151108-WA0010
  • IMG-20151108-WA0013
  • IMG-20151108-WA0014
  • IMG-20151108-WA0008
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...
  • Klik untuk menyimak berita selengkapnya RAPIMNAS AMI 2015 ...

Kilas Pandang AMI

PENGUKUHAN AMIDA DKI JAKARTA

  • pengukuhan amida dki
  • 28156070 294847257709390 3559697288953593856 n
  • 28154277 342602336230090 2597190556664725504 n

SELAYANG PANDANG MUNAS III ASOSIASI MUSEUM INDONESIA(AMI) & ANJANGSANA MUSEUM KETUA UMUM TERPILIH

Kilas Lintas Rakor AMIDA

  • IMG 4560
  • IMG 4485
  • IMG 4532
  • IMG 4589
  • IMG 4611
  • IMG 4614
  • IMG 4616
  • IMG 4621
  • IMG 4636
  • IMG 4637
  • IMG 4790
  • IMG 4800
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......
  • Klik untuk simak berita selengkapnya tentang Rakor AMIDA di TMII, 17-19 April 2015 .......

Dari Kami

  • Keluarga Besar Asosiasi Museum Indonesia Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H.
    Semoga damai senantiasa menyertai kita. Salam Museum Di Hatiku.
  • Ingin tahu rumah budaya bangsa di seluruh Indonesia?
    Silakan klik:
     Profil Museum

logo AMI

Berbagi Melalui Media AMI

  • Buletin AMI Depan

  • AMI -final 10042015 checked-page-001

  • Teaser Media AMI



  • Ingin Media AMI dikirimkan ke museum/instansi Anda?

    Kabarkan kepada redaksi melalui:

    This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
  • Silakan Baca Media AMI edisi 2014. Unduh tersedia di sini.
  • Silakan Baca Media AMI edisi 2015. Unduh tersedia di sini.
  • Silakan Baca Media AMI edisi 2016. Unduh tersedia di sini.

Kertas Kerja Permuseuman

  • Teaser Presentasi Ketum AMI
  • Slide01
  • Teaser Presentasi AMIDA Sulawesi
  • Presentasi dari Ketua Umum AMI. Paparan arah kebijakan organisasi.
  • Paparan dalam kegiatan Rapat Kerja Kementerian Koordinator Maritim, Banten - Mei 2016.
  • Aspirasi dari AMIDA Sulawesi. Gagasan pengembangan permuseuman di daerah.

Paparan Para Pakar

  • Slide1
  • Teaser Presentasi Jefri Riwu Kore
  • Teaser Presentasi Harry Widianto
  • Teaser Presentasi Roy Suryo
  • Teaser Presentasi Firmansyah Lubis
  • Unduh makalah dari Komisi X DPR-RI, Ridwan Hisjam. Perspektif strategis perkembangan permuseuman.
  • Unduh makalah dari Komisi X DPR-RI, Jefirstson Riwu Kore. Pandangan mendalam atas museum di Nusantara.
  • Unduh presentasi dari Direktur PCBM Kemdikbud RI, Harry Widianto. Deskripsi komprehensif permuseuman kita.
  • Unduh paparan pakar telekomunikasi, Roy Suryo. Kemungkinan implementasi teknologi digital bagi kemajuan museum.
  • Unduh makalah dari Direktur e-Government, Firmansyah Lubis. Pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan museum.

HARI MUSEUM INDONESIA

  • Museum_dan_Solidaritas2.jpeg

Maestro

  • Obituari Taufiq Kiemas 
    (31 Desember 1942 - 8 Juni  2013)

    Obituari Taufiq kiemas
    Berpulang ke haribaan Tuhan, Bapak Taufik Kiemas, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia. Kita kehilangan suri tauladan yang memuliakan bangsa.
  • OBITUARI MOH. AMIR SUTAARGA 
    (5 Maret 1928—1 Juni 2013)

    amir sutaargaKalangan permuseuman dan juga kebudayaan Indonesia kehilangan salah satu tokoh mumpuni, Moh Amir Sutaarga. Beliau berpulang kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa pada 1 Juni 2013 pukul 08.05 WIB di Jakarta. 

  • OBITUARI GATHUT DWI HASTORO 
    (3 Mei 1964 - 29 Maret 2016)

    224046 107043152717835 1902923 nTelah berpulang, Bapak Gathut Dwi Hastoro, Ketua AMIDA DKI Jakarta "Paramita Jaya", pada Selasa, 29 Maret 2016 sekitar pukul 21.10 WIB. Beliau yang juga lama mengabdi sebagai Ketua UPK Kota Tua Jakarta merupakan sosok pejuang dan pengabdi permuseuman Indonesia. 
  • Obituari Tri Prastiyo

    Tri PrastiyoKeluarga permuseuman Indonesia kembali kehilangan. Salah satu pejuang museum yang selama ini dikenal berdedikasi dalam mengelola Museum Kereta Api Ambarawa, Tri Prastiyo, dikabarkan berpulang ke sisi Tuhan Yang Maha Esa pada April 2016.
     

JELAJAH

Ingin Penelitian Rawa? Datang saja ke Museum Rawa Indonesia

 

Tahun 1993, Rubiyanto H Susanto, saat kali pertama melakukan penelitian mengenai rawa di Sumatera Selatan, mengalami kesulitan mendapatkan data. Pengalaman tersebut lantas mendorong guru besar dari Universitas Sriwijaya ini mendirikan museum mengenai rawa. Selengkapnya ....

 


Jalan-Jalan ke Museum Trinil, Yuk...

 

Madiunpos.com, NGAWI – Ada beberapa tempat di Indonesia yang memamerkan kehidupan pada masa prasejarah. Museum Trinil adalah salah satu tempat yang menampilkan kehidupan masa prasejarah itu dan menjadi andalan pariwisata Ngawi. Selengkapnya ....

Prasasti

PRASASTI ULUBELU

 

Prasasti Ulubelu adalah salah satu dari prasasti yang diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda dari abad ke-15 M, yang ditemukan di Ulubelu, Desa Rebangpunggung, Kotaagung, Lampung pada tahun 1936. Prasasti Ulubelu saat ini disimpan di Museum Nasional, dengan nomor inventaris D.154.Read more ....

 

Tutur Luhur

  • Ir. Soekarno

     Ir SoekarnoAlangkah terharunja hati saja tatkala saja mengundjungi suatu museum di Mexico-city. Museum itu ialah museum Sedjarah Perdjoangan Nasional Mexico. Saja terharu Read more......
  • Susilo Bambang Yudhoyono

    sby pidato Kita juga bersyukur ke hadirat Allah SWT karena pada sore hari ini kita dapat menyaksikan Peresmian Museum Jenderal Besar Doktor Abdul Haris Nasution sebagai Read more .....
  • Sir Rudolf Bing

    Pada galibnya, kita serupa dengan museum. Aku juga terpanggil mempersembahkan karya masterpiece dalam sentuhan modern.
  • Pablo Picasso 


    Berilah aku sebuah museum dan aku akan mengisinya dengan karya adiluhung

Kabar Museum

Museum Bahari Jakarta Terbakar

Museum Bahari Jakarta Terbakar

 

Museum Bahari yang terletak di kawasan Kota Tua, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami kebakaran. Kobaran api terlihat di bangunan bekas peninggalan zaman Belanda tersebut.

Read more...

Obituari Nyoman Gunarsa

Obituari Nyoman Gunarsa
TINGGALAN TOREHAN KUAS NYOMAN GUNARSA

Keluarga Besar permuseuman kembali berduka atas berpulangnya Sang Maestro Nyoman Gunarsa pada Minggu, 10 September 2017 lalu. Selama hidupnya, selain sebagai seniman lukis penuh talenta, Beliau dikenal intens merawat, melestarikan dan mengembangkan seni budaya, baik di Bali maupun Nusantara.

Read more...

Gelar Pertemuan Nasional, AMI Bahas Managemen Pengelolaan Museum

Gelar Pertemuan Nasional, AMI Bahas Managemen Pengelolaan Museum

 

Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan menggelar Pertemuan Nasional Museum, yang bertema Museum Sebagai Sumber Belajar dan Pendidikan Karakter Bangsa di Yogyakarta 16 – 19 Mei 2017 di hotel Sahid Rich Yogyakarta.

Read more...

400 Pengelola Museum Bahas Permuseuman di Indonesia

400 Pengelola Museum Bahas Permuseuman di Indonesia

 

Indonesia memiliki ratusan museum baik yang dikelola pemerintah, swasta maupun perorangan. Namun banyak museum yang kondisinya kurang perhatian dan jarang dikunjungi masyarakat. Masalah managemen pengelolaan menjadi masalah penting bagi museum di Indonesia.

Read more...

Jogja Tuan Rumah Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia 2017

Jogja Tuan Rumah Pertemuan Nasional Museum Se-Indonesia 2017

 

Jogjakarta menjadi tuan rumah Pertemuan Nasional Museum se-Indonesia 2017. Acara yang digelar Sahid Rich Hotel, Jalan Magelang, 16-19 Mei ini diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kerja sama dengan Pemprov DIJ dan Asosiasi Museum Indonesia (AMI).

Read more...

Indonesia Bisa Contoh Singapura dan Eropa Kembangkan Museum

Indonesia Bisa Contoh Singapura dan Eropa Kembangkan Museum

Komisi X DPR memberikan catatan kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud mengenai perkembangan museum. Salah satunya mengenai data dan informasi Lembaga museum bagi masyarakat.

Read more...

Liburan Natal, Museum Brawijaya Jadi Perhatian Khusus Para Wisatawan

Liburan Natal, Museum Brawijaya Jadi Perhatian Khusus Para Wisatawan

 

MALANGTIMES - Liburan Natal dan Tahun Baru tahun ini, Kota Malang dibanjiri wisatawan dari berbagai daerah. Banyak tempat di Kota Malang yang menjadi perhatian khusus para wisatawan. Salah satunya adalah Museum Brawijaya Malang.

Read more...

12 TAHUN TSUNAMI ACEH: Peringati 12 Tahun, Museum Tsunami Dibuka Malam Hari

12 TAHUN TSUNAMI ACEH:

Peringati 12 Tahun, Museum Tsunami Dibuka Malam Hari

 

GEMPA dan tsunami di Aceh yang terjadi tanggal 26 Desember 2004 silam sudah lewat 12 tahun. Meski telah berlalu, tetapi ini tidak layak untuk dilupakan begitu saja. 

Read more...

Titik Pandang

MEMULIAKAN KEINDONESIAAN KITA

Oleh : Supadma Rudana*

 

Salam Bhinneka Tunggal Ika

 

Ketum AMIMedia sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father. Read more ....

Ulas Gagasan

KEMENTERIAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
(Impian Lama yang Belum Terwujud)

Oleh : Nunus Supardi (Pemerhati Kebudayaan)

 

 

Salah satu bidang yang setiap musim kampanye, baik calon legislatif (DPR dan DPRD) maupun calon pejabat eksekutif mulai dari calon bupati dan wakil bupati, calon walikota dan wakil walikota sampai pada calon presiden dan wakil presiden, yang jarang disentuh sebagai materi kampanye adalah masalah kebudayaan. Kalau toh muncul, hanya sebatas kulitnya. Belum terungkap secara menyeluruh tentang arti dan peran kebudayaan, melainkan hanya sebatas kesenian saja. Tidak sampai pada perbincangan mengenai seluruh aspek dan unsur yang terkandung dalam kebudayaan. Read More....

 

Ikuti Kami di :

facebook icon Ami Pusat atau 

 Twitter-Vector-Icon@asosiasimuseum