Ketua Umum AMI: Tingkatkan Program Apresiasi dan Wujudkan Regulasi untuk Mengawal Warisan Budaya Bangsa
Kekayaan budaya Nusantara diapresiasi dalam Pameran Museum Regional se-Sumatera dengan tema 'Islam dalam Jalinan Sejarah dan Budaya Sumatera'. Kegiatan yang diikuti oleh museum-museum wilayah Sumatera yang meliputi Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi dan Bengkulu. Sebanyak 118 buah koleksi terpilih dihadirkan dalam pameran yang berlangsung pada 24 September – 3 Oktober 2014 tersebut, yang gelarannya dipusatkan di Gedung Auditorium UPTD Museum Lampung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung, Herlina Warganegara, menyampaikan bahwa pameran ini diniatkan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas akan ragam peninggalan budaya dan sejarah Islam di pulau Sumatera. "Sejak zaman dahulu, Sumatera telah menjadi tempat persinggahan dan pelabuhan berbagai budaya dan penyebar agama, yang menjadikan pulau ini kaya akan silang kultural, tercerminkan melalui keanekagaraman warisan sejarah dan situs-situs penting yang menunjukan jejak para pendahulu kita."
Koleksi-koleksi yang dipilihkan antara lain benda upacara, peralatan rumah tangga, aksara dan sastra, mismatika, dan vidiografi. Tidak ketinggalan pula ragam mata uang, cap atau stempel, karta seni hingga wujud-wujud arsitektur. Seluruh koleksi tersebut menggambarkan sejarah dan pengaruh kebudayaan Islam yang masuk ke Sumatera.
Sementara itu, Gubernur Lampung, dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten Gubernur Bidang Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Lampung, mengungkapkan penghargaan dan ucapan terimakasih atas kerja sama dan upaya yang tidak kenal lelah dari para insan permuseuman untuk terus memasyarakatkan museum dan karya luhurnya kepada publik. "Museum sebagai institusi yang mendapat tugas menyebarluaskan informasi budaya harus dapat menempatkan dirinya menjadi ruang dialog budaya yang terus-menerus menggaungkan semangat persatuan dan kesatuan. Pameran ini menyajikan semangat toleransi tersebut," ungkap Gubernur Provinsi Lampung, Ridho Ficardo.
Acara dibuka oleh Ketua Umum AMI, Asisten Gubernur dan Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Lampung ini berlangsung secara meriah, di mana Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung, Yustin Ficardo, hadir menggunting pita tanda peresmian pameran. Lomba kaligrafi dan syahadat juga turut memeriahkan pameran bermakna tersebut, diikuti oleh SMP di provinsi Lampung. Para pengunjung yang hadir terlihat antusias untuk menyimak dan menyaksikan ragam koleksi dari museum-museum di wilayah Sumatera tersebut.
Putu Supadma Rudana, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, yang juga hadir dalam acara pembukaan, menyampaikan dalam sambutannya sebentuk penghargaan kepada masyarakat provinsi Lampung serta pula khalayak luas di Sumatera, yang telah turut berpartisipasi menyukseskan kegiatan penuh arti ini. Menurutnya, pameran dan program apresiatif ini penting untuk diselenggarakan secara terus menerus, didukung oleh Pemerintah Daerah setempat sebagai pengayom institusi permuseuman di daerah.
"Perhatian terhadap museum bisa diwujudkan dengan segala cara. Hal yang paling sederhana adalah dengan berkunjung ke lembaga museum. Adapun bagi pemerintah daerah, kita harapkan agar dukungan terhadap lembaga museum dituangkan ke dalam kebijakan yang terukur dan terarah, baik dalam bentuk regulasi maupun fasilitasi sarana prasarana, guna mengawal keberadaan berikut kelestarian benda warisan budaya kita," ujarnya.
"Kegiatan ini adalah momentum yang baik di mana permuseuman di Sumatera, khususnya Lampung. Perhatian yang besar dari pemerintah provinsinya, di antaranya penambahan mobil operasional museum dan peningkatan anggaran ke depan yang sesuai dengan komitmen Gubernur, akan memberi arti di masa mendatang bahwa museum akan lebih diperhatikan guna memposisikan Lampung sebagai provinsi yang bersungguh-sungguh mewujudkan permuseuman yang gemilang," tambah Putu Supadma Rudana.