Anjangsana Ketum AMI Mengukuhkan AMIDA Kalimantan
Kegiatan Ketua Umum AMI merajut ke-nusantara-an pada tanggal 14 Oktober 2014 melanjutkan perjalanan menuju Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Museum Mulawarman kabupaten Kutai Kartanegara dalam rangka mengukuhkan AMIDA wilayah Kalimantan sekaligus hadir dalam kegiatan Pameran Eksotika Manik se-Borneo.
Perjalanan Ketua Umum AMI dan pengurus pusat AMI ke Kutai Kartanegara merupakan komitmen AMI untuk membentuk Asosiasi Museum Daerah di seluruh Indonesia. AMIDA-AMIDA diharapkan akan terbentuk dan terbagi kedalam 18 wilayah.
AMIDA-AMIDA tersebut antara lain:
1. AMIDA Aceh
2. AMIDA Sumatera Utara
3. AMIDA Sumatera Barat
4. AMIDA Riau (Kep. Riau dan Riau)
5. AMIDA Sumatera Bagian Selatan (Lampung, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan)
6. AMIDA Banten
7. AMIDA DKI Jakarta – Paramita Jaya
8. AMIDA Jawa Barat
9. AMIDA Jawa Tengah
10. AMIDA Yogyakarta – Barahmus
11. AMIDA Jawa Timur
12. AMIDA Kalimantan
13. AMIDA Sulawesi
14. AMIDA Nusa Tenggara (NTB dan NTT)
15. AMIDA Maluku (Maluku Utara dan Maluku)
16. AMIDA Papua (Papua Barat dan Papua)
17. AMIDA Bali
18. AMIKA TMII
Pada hari yang bersejarah ini dikukuhkan AMIDA wilayah Kalimantan yang menaungi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan juga ke depan menaungi provinsi Kalimantan Utara. Peran Asosiasi Museum Indonesia Daerah sesuai dengan pandangan Ketum AMI merupakan suatu keniscayaan dalam mewujudkan kebersamaan museum menggapai masa depannya yang lebih gemilang, memuliakan kebudayaan dan peradaban melalui museum.
Adapun AMIDA Kalimantan dipimpin oleh Drs. Muh. Hasyim, M.Hum yang dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada semua pihak sehingga dapat terbentuknya semangat kebersamaan di kepulauan Kalimantan dalam memperjuangkan aspirasi museum-museum di Kalimantan.
Berikut susunan pengurus AMIDA Kalimantan:
SUSUNAN PENGURUS
ASOSIASI MUSEUM INDONESIA DAERAH KALIMANTAN
PERIODE 2014 – 2019
Ketua : Drs. Muh. Hasyim, M.Hum (Museum Provinsi Kalimantan Barat)
Wakil Ketua I : Drs. Wahyu Husin Hakim, M.Si (Museum Provinsi Kalimantan Timur)
Wakil Ketua II : Marthen Bedah, S.Sos (Museum Kalimantan Tengah)
Sekretaris : Dra. Siti Musrikah, M.Si (Museum Kapuas Raya Sintang, Prov. Kalbar)
Bendahara : Mariasyih, S.Sos (Museum Provinsi Kalimantan Barat)
Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan
Drs. Zularfi (Museum Provinsi Kalimantan Timur)
Ketua Bidang Pendidikan dan Latihan
Ikhlas Budi Prayogo, M.Hum (Museum Provinsi Kalimantan Selatan)
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi
Agustiah, SS (Museum Provinsi Kalimantan Barat)
Ketua Bidang Penelitian, Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Drs. Agus Triyatno, M.Pd (Museum Provinsi Kalimantan Selatan)
Slamet Hadi Triyanto, M.Hum (Museum Provinsi Kalimantan Selatan)
Ketua Bidang Dana
Yerson, S.Pd., M.Hum (Museum Provinsi Kalimantan Tengah)
Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran museum dalam membangun gagasan dan kepariwisataan daerah yang lebih mengutamakan keluhuran budaya sebagai jati dirinya dalam pengembangan berbagai sektor, khususnya dalam bidang kepariwisataan dan ekonomi.
Selain itu, Putu Rudana menegaskan pula perihal peran museum dan kebudayaan untuk mengangkat potensi daerah, serta tidak hanya menggali kekayaan alamnya saja tapi justru lebih mengangkat nilai potensi lokal (local wisdom and values) untuk memberikan inspirasi bagi semua pengunjung dan pihak-pihak yang hadir ke daerah tersebut. Sebagaimana tecermin di kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki sejarah dan nilai luhur cukup panjang yang menunjukkan tingginya peradaban dan mulianya kebudayaan di masa yang lalu, yang tentu akan menjadi inspirasi bagi semua pihak di masa-masa yang akan datang.
Ketua Umum AMI juga mengucapkan selamat atas dikukuhkannya AMIDA Kalimantan dan mengajak seluruh jajaran AMIDA untuk terus memperjuangkan, menjembatani dan memuliakan segala aspirasi anggota guna mendapatkan perhatian, dukungan dan komitmen dari segenap stakeholdernya, juga menghimbau agar terus melakukan konsolidasi dengan mengadakan berbagai kegiatan baik berupa pameran, seminar ataupun workshop untuk saling berbagi pengalaman dalam pengelolaan museum.
Pameran Eksotika Manik se-Borneo nan Menawan
Dalam rangkaian kegiatan ini digelar pula pameran Eksotika Manik se-Borneo bertajuk "Si Kecil nan Indah dan Menawan" yang digelar selama sepekan dari tanggal 14 hingga 20 Oktober 2014 bertempat di Museum Mulawarman kabupaten Kutai Kartanegara provinsi Kalimantan Timur. Adapun 8 Museum yang terlibat dalam pameran tersebut adalah Museum Mulawarman (Museum Negeri Provinsi Kalimantan Timur), Museum Provinsi Kalimantan Barat, Museum Lambung Mangkurat (Kalimantan Selatan), Museum Balanga (Kalimantan Tengah), Museum Tun Abdul Razak (Serawak/Malaysia), Museum Sabah (Malaysia), Jabatan Museum Brunei Darussalam dan sebagai tamu khusus Museum Provinsi Sumatera Utara.
Pameran manik ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Setprov Kalimantan Timur, Bapak M. Sa'bani yang ditandai
pemotongan pita manik bersama Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Kalimantan Timur, HM. Aswin dan Kepala Museum Mulawarman, Wahyu Hakim. Turut hadir pada pembukaan pameran ini diantaranya Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Kepala Disbudpar Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni, para pimpinan museum peserta pameran juga para tokoh masyarakat, seniman, budayawan jajaran SKPD kabupaten Kutai dan Provinsi Kalimantan Timur serta generasi muda dan awak media massa.
Sementara itu Gubernur Kaltim, H. Awang Faroek Ishak, dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Asisten II Setprov Kaltim M. Sa'bani, menyambut positif digelarnya kegiatan pameran ini juga mengucapkan selamat atas terbentuknya Asosiasi Museum Indonesia Daerah Kalimantan. "Langkah ini tentunya sejalan dengan upaya Provinsi Kalimantan Timur untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan Negara-negara tetangga yang berbatasan langsung dengan daerah" katanya.
Sedangkan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari melalui kepala Disbudpar Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni mengatakan, pameran bersama manik-manik se-Borneo ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat serta menjadikan manik sebagai barang yang bernilai tinggi serta dapat menginspirasi dan menembus pasar dunia. "Kerajinan manik ini dapat dijadikan tema sentral yang dapat menembus pasar dunia. Kerajinan ini juga sebagai symbol perekat bagi budaya Kalimantan dan beberapa bagian Negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam" ungkapnya. Selain itu lanjutnya, "pameran ini dapat lebih memperkenalkan kepada generasi muda akan potensi dan keunikan manik-manik sebagai kerajinan lokal daerah sehingga kelestariannya tetap terjaga di tengah gempuran budaya-budaya dari luar".
Sementara Kepala Disbudpar Kaltim HM. Aswin yang juga Ketua Panitia Pelaksana kegiatan ini mengungkapkan bahwa terlaksananya pameran ini merupakan hasil kesepakatan antara museum-museum di pulau Kalimantan dan se-Borneo. "Pameran manik ini sudah dilaksanakan di beberapa museum di Kalimantan. Tahun 2010 di Kalimantan Barat, tahun 2011 di Serawak, tahun 2012 di Kalimantan Selatan, tahun 2013 di Brunei Darussalam, tahun 2014 di Kalimantan Timur, dan tahun depan rencananya di Sabah," terangnya. Menurut HM. Aswin, pameran ini merupakan suatu langkah yang sangat strategis dalam rangka meningkatkan kerjasama serta hubungan lebih erat antara Negara tetangga.
Pada hari pembukaan Pameran Manik se-Borneo ini, dimeriahkan pula dengan Lomba Merangkai Manik yang diikuti pelajar-pelajar di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Juga dimeriahkan dengan berbagai tari-tarian yang menunjukkan keluhuran seni dan budaya Pulau Kalimantan
Momentum kebersamaan terus dirajut dan terjalin antara AMI Pusat dan AMIDA meneguhkan ke-Nusantara-an melalui museum dan sinergi dengan berbagai pihak menuju permuseuman Indonesia yang lebih mulia dan jaya. Maju terus permuseuman Indonesia, dan selamat bekerja memuliakan pengabdian Asosiasi Museum Indonesia Kalimantan. (red)