Kunjungan Ketua Umum AMI ke Museum Kota Makassar
Melanjutkan kunjungan dan anjangsana budaya di Kota Makassar, Senin, 17 November 2014, Pimpinan AMI Pusat secara khusus berkesempatan mengunjungi Museum Kota Makassar yang terletak di Jl. Balai Kota no.11, Makassar.
Pada kunjungannya tersebut, Ketua Umum AMI Pusat diterima Kepala Museum kota Makassar Dra. H. Nurul Chamisany. Bertepatan dengan itu, museum kota Makassar tengah dalam tahap renovasi dan restorasi.
Menurut Kepala Museum Kota Makassar, Dra. H. Nurul Chamisany, sepanjang keberadaannya selama ini, museum kerap menghadapi berbagai tantangan dalam upaya memperkukuh kehadirannya di tengah masyarakat. Beliau mengharapkan pula agar ke museum kota Makassar dapat menjadi tujuan utama kunjungan budaya di kota Makassar.
Ketua Umum AMI Pusat, Putu Supadma Rudana, dengan seksama berkeliling melihat perbaikan-perbaikan yang telah dan sedang dilakukan di Museum Kota Makassar. Sejalan itu, ia berharap agar segala keaslian dan keunikan museum senantiasa dijaga dan dikawal dengan baik. Terlihat pula, dalam upaya perbaikan lantai museum ini tetap menggunakan bahan-bahan aslinya yaitu batu marmer dan tegel kuno untuk mempertahankan orisinalitasnya.
Sekilas Tentang Museum Kota Makassar
Museum Kota Makassar dibangun bermula dari gagasan yang dilontarkan Drs. HB. Amiruddin Maula, S.H., Msi, yang kala itu menjabat walikota Makassar. Museum ini menempati gedung balaikota lama yang terletak di jantung kota Makassar. Gedung yang digunakan tak lain merupakan bangunan bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda pada 1916.
Museum kota Makassar yang diresmikan pada 7 Juni 2000 ini, hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas dan sejarah kota Makassar serta budaya penduduk Makassar yang pluralistik melalui program berupa seminar, pameran, dan kesejarahan.
Koleksi museum ini di antaranya adalah peta bumi yang dibuat untuk kelancaran misi perdagangan dan politik di Indonesia pada masa silam. Peta merupakan sumber informasi yang berharga dari suatu daerah pada suatu masa. Dahulu Bangsa Eropa membuat peta berbagai daerah, khususnya yang dipandang penting dan strategis. Koleksi lain adalah relief potret Ratu Wilhelmina dan Yuliana, foto reproduksi naskah, foto-foto peristiwa serta bangunan bersejarah, peralatan sehari-hari, dan mata uang.