Ke Songkhla National Museum, Ami Menyapa Sahabat Dari Negeri Gajah Putih
Songkhla National Museum, terletak di Vichianchom Road Mueang Songkhla District, Songkhla, Thailand, telah berumur lebih dari 100 tahun. Bentuk asli museum bergaya arsitektur klasik Cina ini hingga kini masih dipertahankan, mulai dari struktur, dinding bahkan hingga keramik teracota yang menghiasi lantainya. Museum ini merupakan salah satu yang bersejarah di Thailand, dibangun pada tahun 1878 oleh Mr. Net Na Songkhla (Phraya Sundranaraksa), deputi pemerintahan pada masa itu mulanya sebagai rumah tinggal keluarganya yang ditempati selama 16 tahun.
Beberapa waktu lalu, Direktur Eksekutif AMI, Drs. Waluyono berkesempatan mengunjungi museum bersejarah ini pada serangkaian lawatan budaya. Program kunjungan tersebut merupakan upaya untuk menjalin persahabatan sekaligus studi banding ke negara sahabat, kali ini ke Songkhla National Museum.
Sejarah mencatat, usai ditempati oleh Mr. Net Na Songkhla, rumah (yang kemudian menjadi Songkhla National Museum) ditinggali oleh Mr. Pan Sukhum (Phraya Yommaraj) pada tahun 1894 sampai 1917. Berikutnya, termpat tersebut dijadikan Balai kota Provinsi Songkhla dari 1917 sampai 1957. Berdasarkan arahan Raja pada masa itu, maka pada 6 Juli 1973 tempat tersebut dijadikan sebagai museum nasional yang selanjutnya direstorasi oleh departemen seni rupa secara menyeluruh sebagai rumah budaya pada tahun 1974. Restorasi dan penataan koleksi berikut tata ruangnya dikerjakan selama 8 tahun, dan pada tahun 1982 Museum Nasional Songkhla secara resmi dibuka untuk umum.
Adapun museum ini menampilkan berbagai koleksi yang mencerminkan budaya hidup orang Thailand Selatan seperti kerajinan tangan, menganyam, perlengkapan seni tradisi, instrumen musik tradisi, boneka wayang, topeng, kajian situs arkeologi di Propinsi Pattani, beberapa artefak kebudayaan Dvaravati abad 7 – 11 yang sangat penting dan beberapa patung budha. Terdapat pula koleksi berupa beberapa jenis bahan dari bahan kayu, teracota, keramaik sampai perunggu. Dari koleksi-koleksi peninggalan kebudayaan Thailand Selatan nampak pula pengaruh dari India, walaupun secara historis budaya bangsa Thailand juga tidak lepas dari cikal bakal orang-orang cina di utara.
Museum Songkhla ini berada di bawah pemerintahan Propinsi Songkhla Thailand. Boleh dikata, museum ini mampu memberikan pelayanan informasi dan pengelolaan museum yang baik. Terlihat pula dari pelayanan para staff museum kepada pengunjung bahwa mereka senantiasa memaknai dan memuliakan museum. Adapun tarif masuk museum ini seharga 150 Bath. (Wal)