Fosil Gajah Blora, Penghuni Baru Museum Geologi Bandung
Bandung - Museum Geologi meluncurkan penghuni baru, yakni Fosil Gajah Blora. Peluncuran fosil yang ditemukan dari hasil penggalian fosil betebrata tahun 2009 di Kabupaten Blora tersebut bersamaan dengan rangkaian Hari Ulang Tahun Museum Geologi yang ke 85.
Menurut Kepala Museum Geologi SR Sinung Baskoro, fosil tersebut baru selesai direkonstruksi pada akhir 2013, sekaligus dibuat replika.
"Fosil Gajah Blora merupakan temuan spektakuler. Karena sejak dimilainya peneliian paleontologi dan ekskavasi fosil sekitar tahun 1850-an, baru pertama kali ditemukan fosil dari satu individu gajah yang hampir utuh," terangnya di Museum Geologi, Jalan Diponegoro, Senin (19/5/2014).
Fosil Gajah Blora ini memiliki nama ilmiah Elephas Hysudrindicus yang berukuran raksasa dengan tinggi 4 meter, panjang 5 meter dan berat sekitar 6-8 ton. Umurnya sekitar 250-200 ribu tahun yang lalu. Fosil ini dipajang di Aula Utama Museum Geologi.
Selain launching fosil, peringatan HUT Museum Geologi ini juga diisi pameran tentang koleksi batumulia (gemstone). Penyajian batumulia ini cukup unik dengan sentuhan seni dan gaya dari pematung Rudi Crystal.
"Kita selama ini mungkin tidak tahu, menjual batumulia ke luar negeri, di sana dijadikan karya seni dan dikembalikan lagi ke Indonesia dengan harga mahal. Adanya pameran ini supaya bisa membuka mata, karena sebetulnya kita punya potensi," jelas Sinung.
Tak hanya itu, ada pula kreasi batik dengan nuansa geologi yakni 'Geobatik' yang menampilkan gambaran tekstur sayatan mineral, batuan dan fosil di atas kain.
Rangkaian acara HUT Museum Geologi juga dimeriahkan oleh beberapa lomba untuk pelajar yang berkunjung ke Museum Geologi, juga ada kuliah umum dan geotrek ke lokasi geosite di sekita Bandung.
"Ada lomba menulis cerpen tentang koleksi museum, ada lomba fotografi, dan lainnya," pungkasnya.
Dilansir dari : www.detik.com