Generasi Muda Sampaikan Aspirasi dalam Seminar Museum
Jakarta --- Ada beberapa poin penting yang disampaikan kedua duta museum Provinsi DKI Jakarta, Maulana dan Olivia Sandra, serta ketua komunitas Jelajah, Musiana Dhani, dalam Seminar "Museum dan Generasi Muda". Termasuk di antaranya beberapa strategi komunikasi yang bisa diterapkan dalam menarik minat generasi muda terhadap museum.
Pertama, adanya pengenalan kepada masyarakat tentang museum sebagai sebuah produk kebudayaan (brand image). Maulana, duta museum Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 ini mengatakan, dengan brand image, masyarakat dikenalkan dengan sebuah gambaran tentang arti museum yang dikemas dalam sajian yang menarik dan menyenangkan. Museum tidak lagi dikenalkan sebagai bangunan yang kumuh dan berisi benda antik saja, tapi ada ilmu dan sejarah yang terkandung di dalamnya.
Kedua adalah keikutsertaan masyarakat. Maknanya, saat datang ke museum masyarakat tidak hanya datang dan melihat-lihat koleksi museum, kemudian pulang. Ada keikutsertaan mereka untuk membuat atau menjadi bagian dari museum tersebut. Olivia mencontohkan, saat ia mengunjungi museum Madame Tussauds di Perancis, Ia menyaksikan pengunjung dapat membuat patung tangannya sendiri dari lilin. "Ada kenangan tak terlupakan yang didapat pengunjung saat mengunjungi museum tersebut, meskipun mereka harus mengantri lama," tutur lulusan Sastra Perancis Universitas Indonesia ini bersemangat.
Dan yang ketiga adalah penggunaan multimedia baik untuk promosi dan publikasi maupun media digital untuk mendukung kemudahan pengunjung dalam mendapatkan informasi. "Sosial media seperti twitter sangat efektif untuk mempublikasikan museum, asalkan ada strategi yang menarik," jelas Musiana, aktivis Jelajah (Jejak Langkah Sejarah) yang juga menjadi narasumber dalam seminar ini.
Selain masukan-masukan tersebut, dalam Seminar "Museum dan Generasi Muda" yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, (28/5), dipaparkan pula tentang perilaku pengunjung museum yang kurang baik. Seperti mencorat-coret tembok museum, menjadikan benda-benda antik sebagai alat bantu foto, bahkan untuk mengambil sebuah gambar mereka harus menduduki atau melanggar batas yang telah dipasang. Dengan kondisi tersebut, mereka menganggap perlu adanya edukasi bagi pegawai museum untuk ikut menjaga dan mengingatkan pengunjung.
Demikian pula perlunya tampilan yang menarik dari museum dan sumber daya manusianya. Menurut mereka, adanya sarana umum seperti toilet yang bersih, ATM, tempat ibadah, dan tempat beristirahat, diperlukan untuk menjaga kenyamanan di sebuah museum. (AR)
Dilansir dari : http://kemdiknas.go.id | Link kait : Generasi Muda Sampaikan Aspirasi dalam Seminar Museum