Memuliakan Ke-Indonesiaan Kita
Salam Bhinneka Tunggal Ika
Bila terbitan berkala ini tiba akhirnya di tangan anda. pembaca budiman, semata adalah upaya kami berbagi informasi dan kegembiraan atas capaian permuseuman di Indonesia. Media sederhana ini merupakan bagian dari pelaksanaan program dan agenda Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat yang bermuara pada satu sasaran utama, yakni pembangunan karakter dan pekerti bangsa (nation and character building) sebagai landasan terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur, bermartabat, semulia cita-cita para founding father.
Sekali lagi, Bahasa Menunjukan Bangsa
Taman Mini Indonesia Indah kembali menyelenggarakan Pameran Bersama Museum se-Indonesia yang khusus mengangkat tema "Bahasa dan Aksara, Ragam Budaya Tutur dan Tulisan Nusantara " pada 20-23 April 2017. Ini merupakan penyelenggaraan kegiatan yang kelima, diadakan setiap tahunnya untuk memberi makna keanekaragaman budaya yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Adapun dalam pelaksanaannya yang juga serangkaian dengan HUT ke-42 Taman Mini Indonesia Indah, tidak kurang dari 37 museum yang berpartisipasi, baik berasal dari museum negeri, swasta, maupun yayasan.
KEMENTERIAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
(Impian Lama yang Belum Terwujud)
Nunus Supardi
Pemerhati Kebudayaan
I. PENDAHULUAN
Salah satu bidang yang setiap musim kampanye, baik calon legislatif (DPR dan DPRD) maupun calon pejabat eksekutif mulai dari calon bupati dan wakil bupati, calon walikota dan wakil walikota sampai pada calon presiden dan wakil presiden, yang jarang disentuh sebagai materi kampanye adalah masalah kebudayaan. Kalau toh muncul, hanya sebatas kulitnya. Belum terungkap secara menyeluruh tentang arti dan peran kebudayaan, melainkan hanya sebatas kesenian saja. Tidak sampai pada perbincangan mengenai seluruh aspek dan unsur yang terkandung dalam kebudayaan.
Masalah-masalah inti yaitu mengenai peran dan posisinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sama sekali tidak tersentuh. Kebudayaan hanya dibicarakan karena memiliki potensi sebagai "daya tarik" yang dapat menggoda iman para turis (asing dan nusantara) untuk datang berkunjung membelanjakan rupiah atau dolarnya.
MELALUI AMI, MEMULIAKAN KEBUDAYAAN MELALUI MUSEUM
NEGERI ini patut bersyukur dikaruniai warisan budaya nan luhur, begitulah ungkap Putu Supadma Rudana (38) sembari mengawali wawancara dengan JournalBali.com, di tengah lalu lintas Jakarta yang petang itu di luar kebiasaan terasa lebih lengang. Putu Rudana merupakan Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang terpilih dalam Munaslub di Bandar Lampung, 27 Juni 2012 lalu.
50 TAHUN MONUMEN NASIONAL: Peran, Posisi, dan Pengelolaannya
Oleh :Nunus Supardi (Pemerhati budaya)
1. Siapa penggagasnya?
Mengawali uraian ini perlu disinggung tentang siapa penggagas TUNAS/MONAS. Hal ini penting untuk meluruskan adanya beda pendapat dalam mendudukkan siapa pun orangnya pada posisi yang sebenarnya. Masyarakat perlu mengetahui sejarah TUNAS/MONAS secara lengkap dan yang sebenar-benarnya, karena masih banyak orang yang belum tahu siapa penggagasnya. Di dalam berbagai terbitan, seperti dalam buku "Tugu Nasional: Laporan Pembangunan" (1978) dan "Monumen Nasional: Monumen Keagungan Perjuangan Bangsa Indonesia" (1996), "30 Tahun Indonesia Merdeka" (1997) serta "Medan Merdeka Jantung Ibukota RI" karya A.Heuken SJ yang menguraikan tentang pembangunan TUNAS, nama penggagas itu sama sekali tidak disebut.
MENGUBAH PARADIGMA ENTREPRENEURSHIP
MEWUJUDKAN PRIBADI LUHUR BERKARAKTER
Oleh : Supadma Rudana*
Sebuah bangsa yang besar, demikian pula pribadi seseorang yang terpujikan dan berintegritas (terpercaya serta bermartabat), selalu dinyatakan karena memiliki karakter. Dalam pengertian paling dasar, karakter adalah segugusan nilai-nilai hakiki yang unggul, dan dalam prosesnya kemudian membentuk jati diri; merefleksikan keluhuran sikap dan perilaku yakni: beriman serta bertakwa, berbudi pekerti luhur, cerdas, berdisiplin, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian tangguh dan mandiri serta memiliki tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.