Menyongsong PNM tahun 2016, AMI Gelar Rapimnas di Jakarta
Asosiasi Museum Indonesia belum lama menyelenggarakan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) AMI tahun 2016 di Jakarta. Dihadiri oleh 10 Asosiasi Museum Indonesia Daerah dan Kawasan Khusus, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, Sumatera Bagian Selatan, Banten, DKI Jakarta (Paramita Jaya), Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta (BARAHMUS), dan AMIKA TMII, pertemuan tersebut membahas agenda ke depan di antaranya Pertemuan Nasional Museum se-Indonesia yang akan diselenggarakan pada 24-27 Mei 2016.
Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia menyatakan bahwa pertemuan tersebut diniatkan sebagai upaya konsolidasi bersama dalam menyongsong program-program permuseuman yang telah dicanangkan pada Rakor AMIDA di Bandung terdahulu. Ia menyampaikan pentingnya upaya sinergi dalam menyukseskan kegiatan PNM 2016 di Bali sebagai usaha mengembangkan permuseuman Nusantara. Lebih lanjut, Ketua Umum AMI menegaskan bahwa selama ini Asosiasi Museum Indonesia telah berusaha untuk membangun jejaring permuseuman yang benar-benar menaungi aspirasi permuseuman Tanah Air, yang dilakukan melalui silaturahmi ke tingkat daerah hingga komunikasi intensif di tingkat pusat seperti dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga Komisi X DPR-RI.
"PNM telah menjadi agenda tahunan yang telah diselenggarakan dengan melibatkan berbagai stakeholder permuseuman di negeri ini. Yang harus dirawat bukan hanya kebersinambungan pelaksanaan programnya melainkan juga sinergi yang terus bertumbuh sebagai dampak keberlanjutan agenda ini. Bila hanya menjadi kegiatan tahunan yang terlepas berdiri sendiri dan tidak memiliki korelasi dengan program-program lain dan berikutnya, maka PNM hanya menjadi kegiatan yang belum optimal manfaatnya. Kita berharap, tahun ini dapat terbangun suatu capaian baru dari permuseuman kita, seperti kesepakatan pembenahan, penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas museum beserta insan penggiatnya di seluruh Indonesia," ujar Putu Supadma Rudana dalam pembukaan Rapimnas di Cengkareng, Jakarta.
Pertemuan tersebut menghasilkan rangkuman pemikiran dari seluruh AMIDA peserta Rapimnas dalam memperkaya materi isi kegiatan PNM 2016. Tiap-tiap AMIDA terlihat antusias untuk merancang isi acara termasuk menggagas sejauh mana aspek keterlibatan AMIDA dalam kegiatan tahunan ini. "Kini kita dalam tahap untuk menjaring peserta-peserta dari seluruh Indonesia, yang berdasar pada kuota yang telah ditentukan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Persiapan harus secara intensif dilakukan mengingat bahwa pelaksanaan kegiatan tinggal beberapa minggu lagi," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Museum Indonesia, Sigit Gunardjo.
Ketua Umum BARAHMUS yang merupakan Asosiasi Museum Indonesia Daerah Yogyakarta, Prof. Dr. Suratman Worosuprojo, menyampaikan bahwa kegiatan PNM 2016 harus dirancang secara cermat dengan memperhatikan dan mengundang seluas-luasnya stakeholder permuseuman. Tujuannya adalah agar lebih memperluas jejaring kerjasama permuseuman di berbagai sektor, bukan hanya dalam kebudayaan namun juga di sisi kepariwisataan. "Karena museum merupakan lembaga atau institusi yang meliputi berbagai aspek kehidupan, bukan hanya sejarah dan kebudayaan, melainkan juga dalam bidang pendidikan dan pariwisata. Ke depan, perlu diperkuat hubungan antara lembaga-lembaga tersebut, di samping komunikasi dengan pemerintah dan sektor swasta yang berkepentingan bagi perkembangan permuseuman," ujarnya dalam diskusi Rapimnas.
Adapun Ketua AMIDA Jawa Barat, Thomas A. Siregar menekankan perlunya peningkatan citra museum di masyarakat. "Jangan lagi museum hanya bergerak dalam bidang-bidang yang terbatas, haruslah meluas hingga ke kancah internasional. Citra museum sebagai institusi yang mewakili sejarah masa silam harus diubah dengan menjadikan museum sebagai wahana bertemu masyarakat kekinian. Karenanya, tema tentang peningkatan citra positif museum perlu menjadi bahasan khusus dalam PNM," tegasnya.
Seluruh gagasan dari para penggiat permuseuman di daerah seluruh Indonesia ini diperhatikan secara utuh untuk berikutnya dibawa dalam rapat teknis dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang membahas tentang persiapan kegiatan PNM. Sejauh ini telah diselenggarakan serangkaian rapat persiapan PNM yang melibatkan Direktorat PCBM dan AMI, yang telah menghasilkan keputusan perihal kuota dan lingkup kerjasama antara kedua belah pihak.
"PNM telah menjadi agenda tahunan yang telah diselenggarakan dengan melibatkan berbagai stakeholder permuseuman di negeri ini. Yang harus dirawat bukan hanya kebersinambungan pelaksanaan programnya melainkan juga sinergi yang terus bertumbuh sebagai dampak keberlanjutan agenda ini. Bila hanya menjadi kegiatan tahunan yang terlepas berdiri sendiri dan tidak memiliki korelasi dengan program-program lain dan berikutnya, maka PNM hanya menjadi kegiatan yang belum optimal manfaatnya. Kita berharap, tahun ini dapat terbangun suatu capaian baru dari permuseuman kita, seperti kesepakatan pembenahan, penataan, perbaikan dan peningkatan kualitas museum beserta insan penggiatnya di seluruh Indonesia," ujar Putu Supadma Rudana dalam Rapimnas di Cengkareng, Jakarta, seraya menambahkan bahwa aspirasi dari seluruh peserta Rapimnas akan disampaikan pula dalam silaturahmi dan audiensi ke hadapan Dirjen Kebudayaan Dr. Hilmar Farid.
Simak Juga:
Audiensi Asosiasi Museum Indonesia ke Hadapan Dirjen Kebudayaan