Obituari Dr. Endang Sri Hardiati
Telah berpulang pada Selasa, 2 Desember 2014, Dr. Endang Sri Hardiati dalam usia 69 tahun di RS Harapan Kita. Arkeolog yang juga salah seorang Dewan Pakar Asosiasi Museum Indonesia Pusat masa bakti tahun 2014 – 2019 adalah salah satu pendiri Badan Musyawarah Museum Indonesia (BMMI) yang kini menjadi Asosiasi Museum Indonesia (AMI). Ia juga menjabat sebagai Majelis Kehormatan AMI (2009-2019) serta telah menunjukan dedikasi yang konstruktif bagi organisasi AMI.
Sebagai seorang arkeolog dan peneliti masalah-masalah sosial budaya, Dr. Endang Sri Hardiati telah menerbitkan banyak buku hasil kajiannya, antara lain : Aspek Arsitektural dan Aspek Simbolik Bangunan Candi, Mengungkap Kejayaan Majapahit-Kegiatan Penelitian Arkeologi di Situs Trowulan, Pameran Perkembangan Aksara di Indonesia, Temuan Satu Abad, 1900-1999: Perjalanan sejarah kebudayaan Indonesia (bersama Prof Edy Sedyawati), dll.
Di samping itu, ia juga menjadi penyunting sebuah buku monumental yang merangkum pemikiran budaya dari dari Prof. Dr. Edy Sedyawati bertajuk Sembilan Windu Prof. Dr. Edy Sedyawati. Selain pernah menjabat sebagai Direktur Museum Nasional Jakarta, ia juga aktif di berbagai organisasi kebudayaan internasional serta kerap diundang sebagai pembicara dalam seniman-seniman nasional dan luar negeri.
Kecintaanya kepada sejarah dan kebudayaan Indonesia tecermin dari perjalanan hidup dan karirnya, setelah menyelesaikan sarjana arkeologi di salah satu universitas di Indonesia, ia juga turut membidani lahirnya organisasi Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia pada tahun 1976 dan terpilih sebagai pengurus inti.